Minggu, 18 Oktober 2009

menegangkan

tiga minggu yang menegangkan. Mulai hari ini dan tiga minggu kedepan. Semakin dekat, semakin ingin berlari, tapi semakin tak ingin pergi. Berat lebih tepatnya. Menanggalkan status yang telah menyetak diri sedemikian rupa, menempanya, membuat jatuh, tapi juga membuatnya semakin berani berdiri, menegak juga merunduk.

Senang, sekaligus sedih. Tapi juga bangga, atau malah kecewa. Yang terakhir itu, semoga tidak akan ada. Tidak ada penyesalan, karena semua pasti berbuah hikmah. Diam menunggu, melangkah perlahan hingga tergesa berlari untuk meraihnya. Akhirnya sebentar lagi semua itu akan kuakhiri. Berganti yang baru, lebih berat bisa jadi, tapi bekal itu semoga cukup, dengan segala yang kukecap, segala yang kuisap, segala yang kulahap. Pengalaman adalah guru terbaik untuk mengajarkan semuanya.

Kini tinggal bersama yang baru, dengan tidak melupakan yang lama, masih akan kusimpan, selamanya, tempatmu tak akan tergantikan, tetap disitu. Semua, semua yang berarti dan menemaniku hingga detik ini. Akan terus kukenang, kunikmati, kusajikan kala diam dan senyap menyergap. Kamu akan terus kurindu, hingga kenangan ini terputus oleh waktu yang tak lagi berdetak.

Tetaplah disampingku, meski jarak memisahkan raga. Aku percaya kau, dia, kalian akan selalu mengawasiku. Menjagaku, mengingatkanku, mengangkatku lagi kala terjatuh. Membuat mentari tetap tersenyum meski aku terlambat menyapanya, membuat senja tetap indah meski tak kutemani kepulangannya, membuat langit tetap gelap meski tak lagi kulukis dengan hitam, membuat bintang tetap pada tempatnya meski bumi terus berputar.

Maka, jangan bosan melihatku, menyapaku, mendengarkanku, atau sekedar duduk menemaniku yang hanya ingin diam. Temani aku selalu disaat-saat menegangkan ataupun santai.

dan kali ini pun, saat menegangkan di tiga minggu kedepan, kupinta doa'mu, biarkan semesta tahu, mendengar dan ikut mengaminkan.

di ketegangan yang setiap detiknya harus kutelan dengan sabar, sudilah kau untuk tenangi aku. Demi sebuah cita-cita luhur dan mimpi yang ingin segera kubangunkan dari tidur panjangnya. Demi dunia yang ingin kuubah, kubuat lebih cantik dan kembali baik seperti bagaimana ia dulu diciptakan untuk memberi rasa aman bagi manusia.

Maka sudilah, memberi ketenangan disaat-saat menegangkan, untuk tiga minggu kedepan dan seterusnya.

Rabu, 14 Oktober 2009

RONTOK

Beberapa hari, minggu dan berbulan-bulan sebelumnya. Aku hampir saja memvonis diriku terkena penyakit misterius yang membuat akar rambutku melemah. Dan membayangkan diriku sedang melakukan kemotherapy seperti yang sering aku lihat di sinetron2, yang membuat penderita penyakit mematikan itu harus menutupi kepalanya yang kehabisan rambut. Sedikit lebay memang, tapi untungnya, itu semua cuma khayalanku saja.

Dan Alhamdulillah, cukup dalam beberapa hari saja treatment itu manjur membuat helai-helai rambutku lebih kuat dari sebelumnya.

Ternyata, cuma pakai shampoo koq.. Heuheu..

Cuma butuh satu botol shampoo khusus treatment rambut rontok saja, bahkan belum habis satu botol penuh, hari demi hari ketahanan akar rambutku semakin meningkat dalam menopang helai demi helainya. Kali ini tidak ada lagi pemandangan beratus-ratus helai rambut memenuhi lantai kamarku setiap bangun tidur. Atau pemandangan menyedihkan saat melepas gulungan rambutku yang rontok ikut mengalir masuk ke dalam pembuangan air setiap kali mencucinya. Dan tidak perlu lagi menyentuhnya dengan sangat hati-hati saat akan mengikatnya. Semoga kali ini, dengan dijambak-jambak sekalipun, ia akan tetap bertahan pada tempatnya dengan semestinya.

Trus.. pake shampoo apa sih, koq sampe segitu ampuhnya..

Ada dehh.. kalo eik sebut merknya, ntar disangka promosi lageehh.. hehehehehhhh…

Yang pasti, satu pelajaran yang bisa diambil dari kisah ini (meskipun sedikit gak nyambung) adalah…
Rontoknya rambut bukan karena keseringan ditutupin (baca: pake kerudung) ! Tapi karena shampoo yang anda pilih ternyata tidak cocok untuk jenis rambut anda.

Simpel aja ternyata.. ^_^

dan bagi yang merasa senasib dan sepenanggungan..

Selamat mengatasi rambut rontok anda..!^_^

Minggu, 04 Oktober 2009

Rasa baru..

Setelah kemarin, setelah mengetahui semuanya, setelah mendapat saran dan masukan dari beberapa teman, setelah berpikir dalam, maka saya putuskan untuk mencari 'rasa' baru.

Rasa apel, strawberry, orange, chocolate, mocca, vanila, deelel.

Tapi rasa chocolate, tetap yang paling gw banget..! Dan gak akan pernah tergantikan.
Ngomong-ngomong tentang coklat, sedikit mau berbagi tentang kenapa saya begitu menggilai coklat. Susu coklat, eskrim coklat, dan coklat dalam berbagai olahannya. Karena coklat itu...

Diperkenalkan pertama kali oleh Hernán Cortés seorang penjelajah asal Spanyol pada tahun 1528 di Eropa setelah melakukan penjelajahan di benua Amerika. Saat berada di Amerika Tengah ia sempat disuguhi coklat panas oleh suku Aztek yang telah mengkonsumsi coklat ini sejak 600 tahun SM.

Berasal dari biji kakao yang difermentasi dan dikeringkan, kemudian diolah menjadi coklat batangan yang bisa digunakan sebagai bahan dasar produk coklat lainnya. Pada coklat yang biasa kita makan, mengandung 25-35 persen lemak dan 50 persen gula.

Memiliki 800 lebih senyawa, yang beberapa diantaranya merupakan senyawa yang baik untuk tubuh kita. Mengandung Polyphenolic yaitu suatu grup senyawa yang terdiri dari senyawa flavonoid dan catechins yang berfungsi sebagai antioksidan dan mencegah berbagai penyakit dalam pembuluh darah.

Dan sejuta manfaat lainnya tentang cokelat. Makanya, daripada terjebak dalam 'rasa' lama yang bikin mood gak enak selama berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan kemarin, mending nikmatin rasa cokelat yang gak pernah gagal membuat mood saya membaik setiap kali memakannya.

Cokelat..cokelat.. 'rasa' yang menyelamatkan 'hidup'ku.

Dan selamat datang 'rasa' baru.

Sabtu, 03 Oktober 2009

Terima Kasih

Terima kasih untuk kata-katamu.. meski tak tahu itu untuk siapa, setidaknya menyadarkanku untuk benar-benar menuntaskan semuanya. Demi kamu, demi aku, demi kebaikan kita..

Tuhan Maha Benar, sekian masa Ia mengingatkanku, tapi selalu saja peringatan itu terabaikan. Kini, kau turut mengingatkanku dengan cara yang mungkin tak pernah kau sadari. Tuhan cinta aku. Maka hingga saat ini pun, Ia tak memberi izin siapapun menempati satu ruang hati ini, termasuk kamu. Meski satu sisi hati yang lain menginginkannya..

Tapi sudahlah, toh sebenarnya ini sudah menjadi makanan keseharianku. Vitamin untuk jiwaku. Beginilah caraNya menguatkanku, dengan memberikan satu masalah yang sama yang menjadi titik kelemahanku, terus menerus hingga Ia tahu jiwaku telah cukup tertempa kuat, hingga aku lulus dalam ujian ini dan siap melewati tahapan selanjutnya.

Maka, biar kuhadiahkan dua buah mata pisau untuk kita sama-sama membunuh rasa ini, meski kita berbeda dalam merasakannya, meski berbeda dalam wujudnya.

Maka biarkan jiwa kita lepas, seperti burung yang bebas hinggap pada dahan manapun untuk berteduh, tanpa ada sedikit pun kecenderungan untuk memilih dahan-dahan yang bukan tempatnya. Biarkan insting dari Tuhan yang membimbingnya. Untuk lepas..

Hingga.....

Hmmphh...

Tak ada lagi yang bisa kuungkap..

hanya

Terima kasih..


sadar.. takkan pernah bisa melupakan semua ini, tapi semoga bisa menjadi kenangan manis sekaligus pelajaran berharga untukku.

dan untukmu..
berlarilah semakin kencang.. Allah bersamamu.
Related Posts with Thumbnails