Jumat, 11 Maret 2011

terlambat

Kita, selalu diajari untuk meratap ketika kedukaan menyergap. Semua, entah cerita, berita, atau khayalan sekalipun. Akibatnya, kita seringkali gagap saat menghadapi kenyataan. Akal kita menjadi tumpul, apalagi untuk mencari solusi. Sampai akhirnya kita sadar bahwa semua sudah terlambat. Lalu penyesalan, selalu menjadi akhir yang menjelma sebagai momok menakutkan.

Manusia, cenderung bangga dengan kesengsaraannya. Ia menikmati ketika dipahami bahwa hidup boleh sejenak ditangisi. Ia menjadi lalai akan kenyataan bahwa sudah menunggu kedukaan yang jauh lebih besar, dan ia belum siap benar. Lalu siklus kehidupan yang membelenggu terus menerus menariknya masuk kumparan kesedihan dan penderitaan. Hingga tiba pada satu titik kulminasi yang membuatnya menyadari bahwa hidup terlalu singkat, dan ia, selalu terlambat !

#terinspirasi dari drama televisi a.k.a sinetron yang senantiasa mengajak kita untuk menangis, menangis, dan menangis,. -_-'

Selasa, 08 Maret 2011

imaji

pergilah, dan carilah.. kembalilah berimaji tentang cicit burung, tentang desau angin sore yang berbisik lembut, tentang pelangi yang warnanya berasal dari mimpi-mimpi yang dulu bersembunyi, tentang genggam erat kawan seperjalanan, tentang gemericik air parit yang di dalamnya berenang-renang ikan berwarna-warni..

ceriakan ia, warnai ia, seperti dulu, ketika kau berkarib dengannya, ketika kalian begitu sejalan, ketika musuh di hadapan tak mampu melepas erat genggaman, ketika matahari masih hangat, ketika bulan masih menjadi teman, ketika gelap tak beri ketakutan, ketika bintang masih genit padamu, ketika awan masih memayungi langkahmu, ketika petir beri nyanyian pada langit sore hari..

ketika semua masih menjadi sederhana..

kembalikan imaji yang dulu sempat pergi, atas dasar langkahmu mencari jati pada diri, ia pergi dan tak lagi bisa menghibur hati..

kembalikan semua kenangan kami, kembalilah bermain dalam mimpi, kembalilah membuatku menyendiri dan bahagia, kembalilah seperti ketika kita masih bisa bercumbu dengan angin siang dalam terik matahari yang membakar ubun-ubun, kembalilah ceria, kembalilah berwarna...

kembalilah, imaji..
Related Posts with Thumbnails