Sabtu, 30 Mei 2009

Menulis dengan hati...atau Menulis dalam hati ??



Baru saja beberapa saat yang lalu, saya membaca postingan menarik dari blog mba dewi lestari yang judulnya "Nge-blog : Perjalanan panjang dengan hati" - dimana beberapa kalimat terakhirnya berbunyi " Menulislah dengan hati". Lho, koq saya malah bingung ya dengan arti dari kalimat itu, bukannya kalo menulis itu pake pulpen, pensil dan alat tulis lainnya, ato kalo mo lebih hi-tech lagi pake papan kunci (baca : keyboard, he..:P) komputer, laptop, notebook, deelel, ini koq pake hati yah..?? (pura2 bego mode : on :P) hehehe...

Menulis dengan hati (bukan dalam arti sebenarnya, he :P) menurut saya memang kunci utama seseorang bisa lancar dalam menghasilkan tulisan, ditambah dengan teori dan pengetahuan yang dimiliki seputar tulisan yang akan dibuatnya. Tapi koq, saya malah lebih sering mengalami "menulis dalam hati" daripada "menulis dengan hati" ?

Aghhh... gak ngerti kenapa itu bisa sering terjadi dalam diri saya, kadang saya pernah dapat ide untuk menulis, terus saya mulai merangkai kata dan kalimat yang sesuai dengan jalan cerita dari tulisan tersebut dalam hati, tapi sayangnya, ketika saya akan memulai menuliskannya, tiba-tiba saja saya mandeg dan seperti banyak yang hilang dari memori tempat saya menyimpan rangkaian kata dan kalimat untuk isi tulisan saya, sehingga saya kembali harus memutar otak mencari kata atau kalimat yang pas untuk menjelaskan maksud tulisan saya tersebut. Mungkin terkesan agak lebay, tapi kenyataannya memang seperti itulah yang sering saya alami.

Seperti saat ini, saya tiba-tiba mandeg dan bingung harus nulis apalagi, padahal di otak dan hati saya masih banyak yang ingin saya sampaikan mengenai masalah ini. Cuma..., ya itu... saya baru bisa menulis dalam hati, dan masih harus banyak belajar cara menulis dengan hati.

Sabtu, 23 Mei 2009

Dua minggu yang istimewa

Dua minggu sudah saya lari dari kenyataan, maksudnya lari dari hingar-bingar kampus yang membuat penat meski terkadang membuat kangen juga. Ya...saya berhasil lari dari segala tanggung jawab sebagai seorang mahasiswi dengan alasan yang untungnya bisa diterima oleh semua orang, yaitu ... sakit !

Semuanya harus disyukuri, begitu juga dengan sakit. Begitu banyak hikmah dari adanya sakit yang kita alami. Salah satunya adalah dengan begitu saya bisa pulang dengan sebebas-bebasnya, dan selama dua minggu tidak memikirkan berbagai urusan kampus yang semakin lama semakin menakutkan itu (lebay!!)hoho...

Semuanya harus disyukuri, karena dengan adanya sakit ini, Ortu saya jd lebih merhatiin anaknya yang paling cantik ini. Bukan berarti selama ini ga merhatiin sihh..tp lebih tepatnya saya yang merasa haus perhatian dari mereka, ini mungkin dikarenakan syndrom duapuluh yang membuat saya ingin mendapat perhatian lebih dari seseorang, dan karna hal itu ga saya dapatkan dari seorang..."ehmm", jadinya paling gampang memintanya sama keluarga sendiri.

Alhasil, dua minggu berleha-leha di rumah bak seorang putri.
Mau makan, diambilin.
Mau mandi, disekain.
Mau makan yang special, dibeliin.
POkonya, dua minggu itu jadi minggu2 yang sangat berharga dalam hidup saya haha... (lebay lagi!!)

Senin, 04 Mei 2009

B A L O N a.k.a. Bakal Calon...*_T

Hfffhhh....

Kenapa setelah nerima sms dari ayah, saya jadi sering memikirkan tentang masa depan "itu" yah..?? Hal yang dulu memang sering saya lakukan, tapi itu dulu..saat syndrome menjelang 20 menyerang, syndrome dimana saya lagi ngebet2nya pengen nikah..(huekss..jd eneg ngingetnya)hehe... dan sekarang setelah berbagai hal dan peristiwa terjadi dalam hidup saya yang memberikan saya begitu banyak pelajaran, pikiran itu hilang dengan sendirinya, atau lebih tepatnya sengaja saya usir agar tidak mengganggu stabilitas emosi saya.

Sekarang setelah pesan dari ayah saya terima yang meskipun cuma sekedar mimpi ayah tapi saya yakin itu pula keinginan ayah untuk masa depan saya nantinya, saya jadi kepikiran lagi tentang satu kata indah tapi beratnya minta ampun yaitu ...M E N I K A H, buat nulisnya aja saya mesti menghabiskan energi lebih dibandingkan menuliskan kata lainnya (yaiyalah pake capslock plus spasi tiap hurufnya..:P).

Saya jadi kepikiran tentang siapa calon pendamping hidup saya nantinya, saya jadi inget lagi sama seseorang yang dulu pernah saya cintai setengah mati dan akhirnya pergi begitu saja meninggalkan saya dan lebih memilih teman saya sendiri (hueekks..lebih eneg lagi kalo inget ini), saya jadi ingat beberapa laki-laki yang sedang atau pernah dekat secara personal dengan saya, juga beberapa orang yang memiliki kepribadian yang sangat pas dengan kriteria pasangan hidup yang saya tetapkan. Tapi, setelah berusaha lebih dari sekedar mengingat, menimbang juga mencocokan, dari beberapa makhluk yang bernama laki-laki yang ada dalam list bakal calon pasangan saya itu, sayangnya belum ada satupun yang benar-benar pas dan cocok untuk saya saat ini.

Bukan..bukan berarti saya pasang standar terlalu tinggi, enggaklah..saya juga tau dirilah.. cuma saya rasa dalam hal ini saya complicated banget orangnya, yah..emang untuk saat ini, saya bener2 belum nemu aja yang pas.. ada aja yang ga sinkron.

Misal, laki-laki yang secara fisik enak dipandang, cerdas, mandiri, punya visi hidup yang bagus, sempet deket n ngerasa dekeeeettt bgt hmmm...yahh...sempat membuat luluh diriku dengan perhatian2nya itu, ternyata eh ternyata setelah saya melakukan hal bodoh dengan mengungkapkan perasaan suka sama dia, dia pergi gitu ajah sama orang yang jelas2 temen deket (saat itu) saya, patah hatilah saya dan dengan serta merta saya mencoratnya dari list balon pasangan hidup saya. Trus, giliran ada yang suka sama saya dan dengan bodoh dan pedenya bilang saya calon istrinya, eh ternyata cuma seorang playboy cap kabah, upsss sorii.. saya terpaksa nyebut dia demikian, karena ya..dia bertopeng seorang yang tahu agama (a.k.a alim) tapi tebar pesona sama banyak perempuan, saya yakin ini bukan kali pertamanya dia bilang calon istri ke setiap cewe yang dia suka.. ga usah ribet2, dari pertama saya ngeliat dia aja, dia udah memunculkan image yang negatif tentang seorang laki-laki dimata saya, kalo yang ini ga pernah masuk kedalam list balon saya, cuma sekedar numpang lewat..

Kalo yang lainnya..?? hmm... kalo yang ini lain lagi ceritanya, disaat saya patah hati dan banyak kecewa dengan laki-laki yang terlihat baik dari luar tapi menyimpan kebusukan dibaliknya, saya sempat mengharapkan untuk bertemu dengan seseorang yang sedikit terlihat agak bandel dari luar tapi dibalik tampang bandelnya itu ia banyak memiliki hal positif dalam hidupnya, atau setidaknya ia memiliki pandangan hidup yang lebih positif dari orang kebanyakan. Dan...foila..orang itu datang, tiba-tiba, dan asalnya sangat jauh dari perkiraan saya selama ini. Tahukah anda darimana ia berasal..?? heyy.. dia temen SD saya yang dulunya super duper bandelnya minta ampuuunnn!!!, oh my god..dan pertama kali ketemu lagi setelah bertahun2 lamanya itu, dia masih aja kaya dulu..bandel!! setidaknya dari tampangnya. Dan setelah pertemuan pertama itu, dia lumayan intens menghubungi saya, singkatnya hubungan kami jadi lumayan dekat. Yah..dia datang pada saat yang tepat, saat dimana saya hampir frustasi dengan kekecewaan yang saya alami sebelumnya, saat itu saya menjadi benar2 autis, dan dorongan untuk melakukan hal "gila dan aneh" benar2 kuat. Salah satu hal 'gila' yang saya lakukan saat itu adalah membiarkan dia masuk kedalam permainan hidup saya, ya saya anggap saat itu hubungan saya dengannya tidak lebih dari sekedar permainan. Sekedar permainan, pemikiran itulah yang masih saya pertahankan untuk saat ini, karena selain saya tidak pernah melihat hal lain yang lebih serius dari sekedar permainan yang ia tawarkan ini, saya juga lagi-lagi tidak menemukan kesinkronan antara karakter, kepribadian serta visi hidup yang ia miliki dengan kriteria yang saya tetapkan.

OK, untungnya saat dia mencoba untuk memasuki hati saya lebih dalam lagi, saya selalu berhasil mengabaikannya, dan tetap terus mencari "balon" yang tepat itu.

Pencarian "balon" terus berlanjut, kali ini saya hampir menemukan seseorang yang lumayan pas dengan kriteria saya, tapi... giliran ada yang pas, eh...orang itu malah terkesan dingin dengan saya dan ga mau kenal lebih dengan saya. Cukup ah..dulu saya pernah maksa2 buat deket sama orang yang malah bikin sakit akhirnya, makanya sekarang saya ga ngoyo untuk deket sama orang itu, let it flow.. ajah, tapi...saking let it flownya, jd terkesan ga ada hasilnya. hehe^^

Yah pada intinya, mungkin saya memang belum waktunya menemukan "balon" itu, suatu saat semoga saya bisa mewujudkan mimpi ayah saya dan memenuhi harapannya dengan mendapatkan seorang pendamping yang tepat..amiinn..

Mungkin ada yang berminat mendaftar ??? hahaha...^_^

Minggu, 03 Mei 2009

Dalam keharuan...

Semalam ayah saya mengsms begini : "Teh, semalem bapa mimpi, teteh dilamar ikhwan yang hafal 30 juz"..
Saya jelas amat sangat kaget dan terharu mendengarnya, kaget karena selama ini ayah belum pernah membicarakan masalah jodoh dengan saya, atau lebih tepatnya belum pernah menanyakan kapan saya akan menikah dan sederet pertanyaan tentang pernikahan lainnya. Dan tiba-tiba saja ayah memimpikan tentang saya, tentang laki-laki yang akan menjadi imam saya, yang katanya hafal 30 juz Al-Quran..hiks.. betapa terharunya saya mendengarnya.

Saya terharu, karena begitu mulia dan indahnya mimpi ayah saya itu, tapi di sisi lain saya merasa....entahlah..merasa mimpi itu terlalu berat untuk diwujudkan. Bukankah jika kita ingin mendapatkan pasangan yang baik kita harus baik pula, bukankah laki-laki yang baik untuk wanita yang baik dan sebaliknya, bukankah jika saya ingin mendapatkan seorang suami yang hafal 30 juz Al-Quran saya juga mesti hafal 30 juz Al-Quran atau sedikitnya hafal beberapa juz dalam Al-Quran..??Bukankah laki-laki yang hafal 30 juz Al-quran itu berarti laki-laki yang menurut saya super duper sholeh..?? Bukankah.......

Tapi coba lihat saya sekarang ini...masih jauh dari hafal 30 juz Al-Quran, satu juz pun belum yah... saya sekarang ini mungkin tidak sebaik dan sesholehah yang ayah atau orang lain lihat, saya sekarang ini justru merasa lebih buruk dari kemarin, ayah.. begitu banyak yang tidak kau ketahui tentang anakmu ini selama aku merantau menuntut ilmu seperti yang kau inginkan..ayah..begitu banyak yang berubah dari anakmu ini setelah aku melihat dunia luar yang dulu tidak pernah aku lihat dan rasakan saat bersamamu, ayah.. betapa susahnya hidup sendiri di rantau dengan godaan dunia yang semakin lama semakin sulit untukku elakkan.

Ayah..dalam sisa2 keimananku ini, aku juga sering merasa goyah dan terkadang ingin seperti yang lain yang bebas menikmati masa mudanya dalam hura2 dunia..ayah..terkadang aku juga ingin seperti gadis2 yang lain yang mempunyai kekasih hati yang selalu ada untukku, tahukah engkau ayah, aku juga pernah merasakan apa yang dinamakan cinta, cinta yang aku tahu datang tidak pada waktunya, lalu aku merasakan manisnya juga pahitnya dikemudian. Ayah, karena kekecewaan yang disebabkan oleh cinta itulah, akupun sempat tidak percaya lagi dengan cinta, dan tahukah engkau aku sempat berniat untuk membalaskan rasa kecewaku.. Oh..ayah lihatlah begitu buruknya niatku...

Ayah.. tapi untungnya Allah selalu baik padaku, Ia selalu menolongku, dan membawaku untuk tidak melakukan hal2 yang tidak semestinya aku lakukan. Dan aku kini, alhamdulillah masih mampu bertahan dengan sisa-sisa keimanan yang aku miliki, meski sampai detik ini aku belum lebih baik dari kemarin.

Ya.. Allah selalu baik pada hambaNYa, lagi-lagi saya diingatkan lewat sms dari ayah itu, itu berarti Allah menginginkan saya berubah menjadi lebih baik lagi. Selain itu, saya yakin bahwa ayah saya pasti menginginkan mimpinya itu terwujud, setidaknya mendekati terwujud, itu berarti juga ayah saya menginginkan anaknya berubah menjadi lebih baik lagi, sehingga nantinya saya bisa mendapatkan seorang pendamping hidup yang lebih baik pula. Amiiinnn...
Related Posts with Thumbnails