Sabtu, 14 November 2009

childish

seperti anak kecil, ternyata jiwa kita tidak akan pernah sepenuhnya dewasa. bahkan seseorang dikala tua pun jiwanya bisa kembali menjadi kanak-kanak lagi. ternyata jiwa seorang bocahlah yang paling setia menemani hidup kita sampai ajal menjemput.

kenapa saya menulis tentang ini. sebenarnya hanya ingin sedikit bercerita, tentang saya yang tiba-tiba saja menjadi sangat sedih karena satu hal yang saya anggap kecil sekarang, tapi berefek besar sama seperti ketika saya masih kanak-kanak dulu.

cuma karena keluarga saya yang datang ke kota bandung untuk menghadiri pernikahan saudara dan tidak jadi mengunjungi saya setelahnya (meskipun di tempat undangan itu kami sempat bertemu), air mata tiba-tiba saja mengambang dan perasaan yang sama seperti dulu ketika saya merasa tidak dianggap oleh orang tua saya itu muncul. hiks.. saya pikir sudah sebesar ini, sudah berbagai persoalan orang dewasa saya hadapi, tapi cuma karena persoalan seperti itu, ekspresi saya jauh dari yang namanya orang dewasa.

ya, itulah saya, yang mungkin juga dialami oleh kebanyakan dari kita. jiwa kanak-kanak tidak akan pernah mati dalam diri kita. sedewasa apapun kita, setua apapun umur kita.
dan kita, cuma tinggal bersedia untuk sesekali mengekspresikan jiwa kanak-kanak itu. gak masalah koq, selama itu masih wajar adanya. jadi, setelah keluarga saya pulang, saya menangis sejadi-jadinya seperti anak kecil, cuma karena mereka yang tidak jadi mengunjungi saya. huaahuahuahuahuaaaaaaaa..

hidup childish.. ^0^

Rabu, 11 November 2009

mengatur nafas

siang tadi, sepulang dari kampus, saya mendapat sms dari seorang teman. intinya mengajak saya untuk berenang. banyak yang harus saya kerjakan, pikir saya saat itu, sehingga saya mengabaikan ajakan tersebut. tapi, seperti jalan tuhan (mungkin) yang memang mengharuskan saya berenang saat itu, seorang teman yang lain juga mengajak saya berenang, di tempat yang sama tentunya, karena memang tidak ada tempat yang lain. akhirnya tanpa pikir panjang saya terima ajakan kedua teman tersebut, dengan mengirim sms balasan tanda setuju untuk keduanya.

setelah sekian lama, akhirnya saya berenang juga. seingat saya, hampir dua tahun yang lalu terakhir kali saya berenang. sangat rindu bermain dan memainkan air (^_^).
sebelumnya, saya sempatkan melemaskan otot barang 2-3 menit. tapi, saya yakin itu kurang. karena kebiasaan buruk saya yang tidak pernah berolahraga, saya yakin itu sedikitnya berpengaruh terhadap kesiapan tubuh saya untuk malakukan aktivitas olah raga dalam air. dan benar saja, baru masuk ke dalam air, begitu terasa perbedaannya.

yang pertama kali saya rasakan adalah: nafas saya sangat berat saat bagian tubuh dari leher ke bawah masuk ke dalam air. saya tanya yang lain, ternyata mereka tidak merasakan. sangat berat, seperti habis lari 15 menit. dan ketika saya mengangkat tubuh saya sampai bagian dada tidak masuk ke dalam air, nafas saya kembali normal. dan begitu seterusnya. tapi saya pasrah, dan efeknya adalah saya hanya kuat berenang tidak lebih dari satu jam.

mengatur nafas. itu yang penting saya lakukan. sebagai seorang yang menderita penyakit asma, sudah semestinya saya melakukan kebiasaan mengatur nafas dengan berbagai cara. bisa dengan olah raga, atau sekedar meditasi (olah nafas) kecil yang bisa membiasakan nafas saya menghembus secara teratur. memang, kalau untuk penyakit asma yang saya derita tidak terlalu sering kambuh seperti sebelumnya, tapi efek yang akan sangat terasa jika saya mengabaikan masalah ini adalah saya mudah kehabisan nafas saat melakukan kegiatan-kegiatan berat atau yang memerlukan nafas ekstra. ya contohnya seperti olah raga renang ini.

segala sesuatunya memang harus dpersiapkan, sekecil apapun itu. niatnya ingin olah raga, tapi karena kondisi tubuh saya sudah lama tidak dibiasakan untuk olah raga, yang ada malah badan saya sakit semua dan nafas saya yang jadi sedikit sesak. padahal, kata dokter olah raga renang ini bisa jadi terapi penyembuhan bagi penderita asma (sesak nafas). eh, yang terjadi pada saya saat ini justru sebaliknya.. hehe.

cuma perlu lebih sering olah raga dan mengatur nafas saja saya pikir. agar saya bisa lebih menikmati hobi ini dengan puas. atau lebih tepatnya saya bisa menyukseskan program diet yang sedang saya jelaskan..(hehe..=P), dan syukur2 bisa menyembuhkan penyakit asma yang saya derita... amiin.

dan karena mengatur nafas itu penting, maka sebelum tidur saya coba untuk melakukan meditasi ringan.
nafas saya menjadi sangat teratur dan...
tidur... zZZzzZZzzZZzz...(-.-)

Sabtu, 07 November 2009

Beginilah kami


beginilah kami..
cuma saling dekat,
saling menatap sejenak,
saling sayang meski tak terungkap,

seiring sejalan meski tak berpegangan..
kadang berlari dan terhenti..
kadang melambat dan beristirahat..

saling meninggalkan jejak..
kemudian menutupinya dengan langkah masing-masing
atau membiarkannya tertiup angin, musnah..
tapi tetap tahu kemana masing-masing dari kami melangkah..

Timur, selatan.. Barat, utara..
Tak perlu kompas, peta atau secanggih GPS..
cuma perlu intuisi pemberianNya
tiupan angin dengan bisikannya
satu senti jejak yang tertinggal di pasir
satu molekul pengharum tubuh yang menguap di udara

cuma indera dan alam yang mampu bersinergi untuk kami..
agar sama-sama tahu, kemana lagi arah menyuruh kami melangkah..

meski terbentang jarak yang tak perlu satuan untuk menunjukkan betapa jauhnya kami,
tapi kami percaya, kami selalu ada..
untuk bersama disuatu masa
meski entah untuk apa, dan sebagai apa..

cuma perlu interaksi, agar tak bosan disepanjang perjalanan yang melelahkan
berceloteh ringan, demi mencairkan kebekuan yang menggigilkan jiwa dan menciutkan hati
kala rindu datang tak terperi..
atau bila perlu sebuah diskusi alot, yang meski tak juga bertemu solusinya, tapi cukup untuk mengasah sudut pikir yang sempat usang karena tak terpakai..

kami, atau tepatnya aku, cuma ingin itu..

detik ini masih menginginkan waktu itu..
nafas ini masih menginginkan udara itu..
mata ini masih menginginkan cahaya itu
telinga ini masih menginginkan suara itu..
dan hati ini, masih menginginkan getar kala itu..

aku yang masih menginginkan kamu,
lalu menjadi kami..
sebagai apapun itu..
cuma itu.

Kamis, 05 November 2009

akhirnya

akhirnya... dengan berbagai rintangan dan ujian yang menghadang, aku berhasil melewati tahap ini..
memasuki dunia baru yang lebih 'liar', memasuki 'hutan' yang sebenarnya, menjadi seekor 'macan' atau cuma seekor 'kambing'.

meski di saat-saat terakhir, aku harus kembali menelan pahit kenyataan, menyadari kembali kebodohan yang aku lakukan yang menyebabkan aku 'terjebak' pada situasi 'ini'
akhirnya..aku berhasil...aku berhasil melewatinya..

ya..! aku berhasil !

kau lihat..kalian lihat..
aku berhasil!

dan terima kasih untukMu..
dengan segala pelajaran 'manis' ini.
akan kusimpan rasa ini.. hingga saat tak lagi ada rasa yang bisa kukecap, ini bisa menjadi energi terakhir sebagai bekal untuk melanjutkan perjalanan hidupku.
Related Posts with Thumbnails