Senin, 17 Oktober 2011

Berita Kehilangan

Sepotong jiwa yang pernah kutitipkan..
Ia pergi tanpa kusadari
Ia khianat dibalik setianya
Ia menusuk dibalik belaiannya
Ia jatuh pada ketinggiannya
Ia hancur dalam kekokohannya
Ia tertawa diatas kesakitannya
Ia diam dalam histerianya
Ia melepas saat peluknya

Ia menari dalam hujan, bercumbu pada angin malam, tapi hancur...
Lalu aku apa saat itu..
Hanya dahan baginya, untuk jatuh, dinding baginya, untuk bersandar..
Aku bukan apa-apa
Tapi sakit ini, kuasa membuatku kehilangan semua..

Sepotong jiwa yang pernah kutemukan lalu tumbuh bersama cinta, kini patah..bersama hancurnya..
dan kita mati...

Senin, 05 September 2011

datang dan tiada


riuh itu kembali datang..
dalam wangi bunga, dalam romansa asmara..
menyibak pagi dingin, meluruhkan kabut di udara..
menggugurkan dedaun kering, mengindahkan jalanan..
mengisap debu di tengah kota yang sesak..
mengecup manis langit yang menaungi lautan kata..
tapi ia mencekat
tapi ia menjerat...
tapi,
kosong ini tetap tak beranjak
ia semakin tak bergerak
baik seinci, bahkan sedepa
ia tetap menjadi ruang yang menganga
ia sediakan udara untuk tertawa saat luka, untuk menangis saat bahagia
ia hadirkan malam ketika siang menjejak penat dalam jiwa
ia tetap berdebu, untuk gantikan air membasuh raga
ia tetap menunggu..

kosong ini masih rindu pada peri
peri-peri imaji yang setia menemani, kala gelap, kala matahari enggan menetap
ia tetap rindu pada hujan..
yang rintiknya menantang, yang derasnya menghujam
ia tetap (kembali) ingin menepi...
pada sudut yang tertinggal.. pada jarak yang lengang..

keriuhan yang tak berjeda..
bahkan untuk sekadar menghela napas
ia bertubi, menghajar hingga habis kenangan..
dan meninggalkan beribu jejak hanya pada satu jengkal langkah
dan menghempas haru yang tersedak..hingga gagal melepas lelah

hingga tak mengerti apa yang salah
dan dimana yang benar
ia begitu kelabu, dibalik warna pelangi yang terpantul saat cahaya menyapa
tapi jatuh terduduk saat mimpi terbang tinggi
hingga lemas limbung ketika cerita berkata
sekali lagi, ia tak mengerti
dimana yang salah
dan apa yang benar..

yang ia tahu...
ia hanya sedang berjalan di sesaknya jalanan
dalam pesona manusia berjejalan..
meraup mimpi, berpesta emosi
ia hanya mencoba bertahan
pada teriakan yang menggoda dan bisikan pemuja
ia mencoba hapuskan getir saat melangkah..
ia terpejam..
ia tak mendengar..
ia merasa..
hanya merasa..
dan mencoba bicara saat bungkam menyesakkan..

meski lagi-lagi tak pernah terjawab
apa yang salah dan dimana yang benar
mungkin harusnya hanya tak ada..
hingga tanya tiada,.

ah.

Minggu, 26 Juni 2011

to kill 'the moon'


malam ini bulan berkhianat lagi..untuk kesejuta kalinya..
ia mengrupa wajah serigala berbulu domba, berhati manis menutup prasangka..
tapi siapa kira, saya punya sejuta alasan untuk bertahan dengan bisik2 sang bintang..
sejuta alasan yang kadang terkikis air hujan pengasihan..
sejuta alasan yang kadang hilang tak berbekas ketika kenangan kembali berputar, dan hanya keindahannya yang tebayang..
sejuta alasan yang kadang terpotong mimpi manis semalam, dan ucapan busuk berbalut harum semanis madu..

sebab,
saya bukan pemuja malam yang bisa setia padamu,..
saya bukan penanti gelap yang rela menunggumu.. untuk kembali mencabik gulitaku..
saya juga bukan pendengar yang baik untuk semua pujian-pujian konyolmu..
saya masih punya yang lain, ingat!!, berjuta penghuni malam yang siap mengawasi gerik lincahmu yang licik..
saya akan benar-benar mendengarkan mereka,. karena mereka tak bodoh, karena mereka tak pernah berpura-pura, karena mereka tak ambil manfaat saja..

dan bersyukur, saya punya mereka yang menghargai ketulusan, bukan dengan diam dan berpura-pura..
mereka yang gelap tapi begitu hangat, mereka yang kelam tapi menenangkan, mereka yang pahit tapi menyehatkan..
karena saya mulai muak dengan segala yang manis tapi siap menggiring pada kehancuran..
juga pada bulan yang sinarnya genit tapi siap membutakan...
saya muak, hooy!!!

maka dari itu, bulan manissss... kembalilah ke alammu..!!!


dan beristirahatlah dalam damai...-_-

picture from here

Minggu, 05 Juni 2011

berhenti bermain

sementara dering telepon mengganggu.. seperti kenanganmu yang terus saja berputar di kepalaku..
pada sebuah dunia yang kuciptakan sejak kau datang, disana aku menaruhmu, disana aku memberimu hidup, disana kita membagi hati dan hari-hari..
entah mengapa kau selalu bilang: lari dan menarilah sendiri..
kau tak pernah tahu, selalu menyakitkan ketika mendapati jejak kaki sendiri, ketika yang kuikuti hanya langkah-langkah lemah dari kaki yang tak kunjung kuat sejak kau menetap dan bilang ingin pergi cepat..
aku meluruh, dan tak sanggup hapus jejak itu..

memang, selalu ada genggam tangan dan telinga yang ingin selalu mendengar..
sayangnya, aku selalu menyimpannya sendiri..
aku hanya ingin berbagi ini dalam dunia yang kuciptakan, bersamamu..
ya, aku egois, dan kamu arogan..
aku tuli, ketika berjuta teriakan datang bersama petir yang menggelegar..
teriakan yang menginginkan aku pergi, membunuh sosokmu, menyebabkan kau mati sesak kehabisan energi untuk memberiku hidup..
mereka tak tahu, bahwa hanya aku yang sesak, lalu mati..
sementara kau melenggang pergi, memunggungiku, kembali pada Bumi yang memelihara hatimu jauh sebelum aku..

dan aku di sini yang koyak, tetap memelihara sosokmu yang tertinggal..
masih kusuapi kau dengan sisa-sisa tenaga, sementara aku terus luruh dan habis..
masih kutawari kau dengan air mineral sisa kenangan yang sumbernya kita gali bersama.. yang mungkin kini kau sudah lupa dimana letaknya..
masih kukeringkan rambutmu yang kuyup kehujanan di jalan, dengan sehelai kain yang kurajut malam sebelumnya.. yang mungkin hanya kau anggap kain lusuh yang sudah lama tertumpuk dalam lemariku yang lembab..
hah.. masih juga sisamu yang tertinggal itu mengerjaiku, padahal tenagaku sudah habis meski hanya untuk menjawab salammu..

aku lelah, dan ingin istirahat..
jadi tolong, jangan menyuruhku pergi, kecuali kau memberiku sedikit energi..
tapi tidak kan?
jadi ya sudah, aku ingin tidur saja...
sementara kau pergi, lalu ketika bangun, aku sudah lupa..dan..
semua sudah berbeda.

Selasa, 10 Mei 2011

kamu tahu


kamu tahu...

entah semua yang berputar dalam roda hidup ini perlahan merasuki alam bawah sadar, kemudian menetap, dan diam-diam bersembunyi di suatu tempat..
ketika semua meredup gelap, ketika asap mulai halangi pandangan dan menyesakan udara, ketika malam kutentang marah, ketika ingin rasanya menaruh barang sejenak isi kepala dalam setoples berisi air lalu melarungnya ke dasar laut.
entah bagaimana, perlahan ia keluar dari persembunyian, entah kenapa, ia datang tak bilang-bilang..
aku juga tak sadar sejak kapan ia mulai mengetuk pintu, aku mulai lupa kapan pertama kali melihat batang hidungmu, hanya memori yang sempat kutangkap malam itu adalah kedua kalinya aku memandangmu, ketika dengan pasti kutebak bahwa kau lah yang pada tempo hari dalam riuh jalanan kucatat sesosok dalam ingatan. ketika aku berhasil menghapusnya barang beberapa menit dari ingatan..

lalu belasan bulan setelah itu..

kamu tahu...

aku dikagetkan oleh sebuah penemuan akal atas nama ingatan diri, ya, berbulan sebelum malam itu, ada sesosok lain yang tak permisi memasuki pikiran lalu terlupakan begitu saja, sesosok itu hadir kembali, dan kini, ia ada dalam dirimu..
aku tak tahu..
hanya takjub, karena ini diluar kesadaranku, atau memang hanya permainan memori yang tak sengaja kusimpan, lalu meluap ketika menemukan sosokmu..

yah, aku hanya bodoh, baru menyadarinya kali ini..haha

ah, kamu tidak akan tahu...

Sabtu, 02 April 2011

salam positif! :)

Sebenarnya, banyak yang ingin saya tulis, banyak yang ingin saya bagi. Tiga puluh satu hari kemarin banyak hal yang bikin emosi naik turun. Baik hal-hal yang benar-benar terjadi (realita) atau yang cuma numpang eksis di pikiran.

Semua masalah bersumber dari pikiran. Itu yang saya rasakan belakangan ini. Kalau mau dikupas tuntas sebenarnya cuma kosong, tanpa isi. Cuma kulit keras, berduri, tapi pas dibelah, kita hanya bisa mengeluh karena mendapatkan isinya kosong. Lalu sedetik kemudian saya sadar, bahwa sesuatu yang sedang dibelah itu ternyata juga tidak ada, semua cuma rekayasa pikiran saja.

Pikiran. You are what you think you are. Allah sesuai dengan prasangka hambaNya. Ketika menilai diri kita, apa yang terjadi di sekitar, ketika kita menilai semuanya dibawah koordinat angka nol atau NEGATIF, maka yang terjadi pun akan semakin negatif. Ibarat bola salju, semua perlahan masuk ke alam bawah sadar lalu mempengaruhi tingkah laku kita. Pikiran negatif menghasilkan tingkah laku negatif. Tingkah laku negatif mendatangkan reaksi negatif, kemudian timbul pikiran negatif baru, dan begitu seterusnya. Kita semakin terjebak dalam kumparan negatif dan terbelit dalam arus kenegatifan. Hidup terasa semakin sesak, dan kita terlambat sadar bahwa kita telah sia-sia selama itu.

Kita, atau mungkin hanya saya, kadang berpikir, negatif itu wajar, ia menyeimbangkan. Tapi kenyataannya, ia selalu ingin menang. Ia lebih sering merusak dan menggerus seluruh hal positif dalam hidup yang meskipun kecil tapi wajib disyukuri. Hingga pada akhir perlawanan, kita (atau hanya saya) baru sadar bahwa kita (saya) telah lalai, lalai, dan lalai. Sudah jatuh tertimpa tangga plus ketiban kulit duren busuk. Sudah kalah berdosa pula karena telah lalai bersyukur plus kehilangan kesempatan menghargai kehidupan. Oh Tuhan, jauhkan dan lindungi saya dari keadaan itu.

Saya juga pernah mendengar bahwa negatif itu sebaiknya tidak dipendam. Salurkan ia menjadi positif. Tapi saya tak terlalu paham, juga tak mengerti benar caranya. Disini, saya hanya ingin membagi isi pikiran saya tentang kenegatifan yang (mudah-mudahan) bisa semakin mengurangi kadarnya sampai benar-benar habis tak bersisa. Semoga. Hanya itu. :)

Maka, berpuluh ide dan gambaran tentang hari kemarin yang sebenarnya ingin sekali saya bagi itu, akhirnya cukup tersampaikan maksudnya bersama dengan tulisan ini. Yup, sudah cukup sebenarnya. Dan semoga pikiran positif saya akan usaha meluruhkan kenegatifan dengan cara seperti ini bisa berhasil dengan baik, tidaklah sia-sia.

Segera senyum, tarik nafas lalu buang perlahan..

Salam positif (kembali)! ;D

Jumat, 11 Maret 2011

terlambat

Kita, selalu diajari untuk meratap ketika kedukaan menyergap. Semua, entah cerita, berita, atau khayalan sekalipun. Akibatnya, kita seringkali gagap saat menghadapi kenyataan. Akal kita menjadi tumpul, apalagi untuk mencari solusi. Sampai akhirnya kita sadar bahwa semua sudah terlambat. Lalu penyesalan, selalu menjadi akhir yang menjelma sebagai momok menakutkan.

Manusia, cenderung bangga dengan kesengsaraannya. Ia menikmati ketika dipahami bahwa hidup boleh sejenak ditangisi. Ia menjadi lalai akan kenyataan bahwa sudah menunggu kedukaan yang jauh lebih besar, dan ia belum siap benar. Lalu siklus kehidupan yang membelenggu terus menerus menariknya masuk kumparan kesedihan dan penderitaan. Hingga tiba pada satu titik kulminasi yang membuatnya menyadari bahwa hidup terlalu singkat, dan ia, selalu terlambat !

#terinspirasi dari drama televisi a.k.a sinetron yang senantiasa mengajak kita untuk menangis, menangis, dan menangis,. -_-'

Selasa, 08 Maret 2011

imaji

pergilah, dan carilah.. kembalilah berimaji tentang cicit burung, tentang desau angin sore yang berbisik lembut, tentang pelangi yang warnanya berasal dari mimpi-mimpi yang dulu bersembunyi, tentang genggam erat kawan seperjalanan, tentang gemericik air parit yang di dalamnya berenang-renang ikan berwarna-warni..

ceriakan ia, warnai ia, seperti dulu, ketika kau berkarib dengannya, ketika kalian begitu sejalan, ketika musuh di hadapan tak mampu melepas erat genggaman, ketika matahari masih hangat, ketika bulan masih menjadi teman, ketika gelap tak beri ketakutan, ketika bintang masih genit padamu, ketika awan masih memayungi langkahmu, ketika petir beri nyanyian pada langit sore hari..

ketika semua masih menjadi sederhana..

kembalikan imaji yang dulu sempat pergi, atas dasar langkahmu mencari jati pada diri, ia pergi dan tak lagi bisa menghibur hati..

kembalikan semua kenangan kami, kembalilah bermain dalam mimpi, kembalilah membuatku menyendiri dan bahagia, kembalilah seperti ketika kita masih bisa bercumbu dengan angin siang dalam terik matahari yang membakar ubun-ubun, kembalilah ceria, kembalilah berwarna...

kembalilah, imaji..

Kamis, 17 Februari 2011

untuk mereka

kemarin, ketika idealisme masa muda masih segar-segarnya, hidup melanglang buana menyicipi indah dunia masih begitu diimpi-impikan, pembuktian akan diri yang bisa berada disana-sini, aktif mengikuti itu ini, muda, bergelora, semangat membara buktikan eksistensi diri, kemarin, itu kemarin.


sekarang, kenyataan berada di hadapan. coba lihat ke bawah sebentar. hey, banyak yang tak seberuntung dirimu, bisa isi perut sehari sekali saja masih untung, bisa sekolah barang beberapa jam sehari sambil kerja banting tulang sudah sangat bagus, bisa bermain sehabis mandi sore juga sudah sangat senang. ah, kupikir, apa yang kuharap bisa kusombongkan kemarin itu, menjadi tak berarti apa-apa saat melihat mereka.


ada yang lebih penting, ada yang lebih membutuhkan, dan ada yang lebih berarti dari segala mimpi masa muda akan dunia. mimpi-mimpi itu, anggap saja bonus, taruh saja diurutan paling akhir dari daftar panjang keinginan. sekarang, mumpung umur masih mengizinkan, cobalah, geser sedikit kursi antrian menuju mimpimu, pilih untuk mereka, bukan untuk kita, apalagi untuk diri sendiri.


semoga bukan semangat sepintas lalu, semoga bukan karena terbawa keadaan, semoga istiqomah akan usaha mencapainya, dan semoga, bisa amanah menjalankannya kelak. amiin..-_-



april, TUNGGU SAYA..!!! X)

Rabu, 02 Februari 2011

cinta di dalam gelas

dan kopi itu adalah cinta di dalam gelas #andreahirata

ini cuma satu harapan dari berjuta mimpiku untuk bersamamu...

ketika kau dengan pandainya menyeduhkanku kopi terenak di dunia, sehingga membuatku jatuh cinta untuk kesekian kalinya, padamu, pada kopimu...

ketika aku tak perlu banyak mengucap terima kasih, ketika kau hanya butuh senyuman termanisku untuk sebuah kopi termanismu...dan cinta, ada di dalamnya..
.
ketika tak peduli kau suka atau tidak, pada kopiku, pada kegilaanku akan kopi, kau tetap setia membuatkannya untukku pada tengah malam disaat aku harus tetap terjaga..

ketika kau bilang, tak sudi jika aku mencoba kopi buatan yang lain, karena khawatir aku malah jatuh cinta (lagi) pada kopi itu, pada pembuatnya..
ah, lucu sekali, urusan kopi, aku bisa memuji ribuan pembuatnya, tapi tidak dengan cinta..

aku hanya akan jatuh cinta kepada sang pembuat kopi ditengah malam saat mataku tak boleh terpejam, yang kopi cinta buatannya hanya untukku..

aih, secangkir kopi, dimana pahit dan manis bersatu di dalamnya, dan itulah cinta..:D

Related Posts with Thumbnails