Semalam ayah saya mengsms begini : "Teh, semalem bapa mimpi, teteh dilamar ikhwan yang hafal 30 juz"..
Saya jelas amat sangat kaget dan terharu mendengarnya, kaget karena selama ini ayah belum pernah membicarakan masalah jodoh dengan saya, atau lebih tepatnya belum pernah menanyakan kapan saya akan menikah dan sederet pertanyaan tentang pernikahan lainnya. Dan tiba-tiba saja ayah memimpikan tentang saya, tentang laki-laki yang akan menjadi imam saya, yang katanya hafal 30 juz Al-Quran..hiks.. betapa terharunya saya mendengarnya.
Saya terharu, karena begitu mulia dan indahnya mimpi ayah saya itu, tapi di sisi lain saya merasa....entahlah..merasa mimpi itu terlalu berat untuk diwujudkan. Bukankah jika kita ingin mendapatkan pasangan yang baik kita harus baik pula, bukankah laki-laki yang baik untuk wanita yang baik dan sebaliknya, bukankah jika saya ingin mendapatkan seorang suami yang hafal 30 juz Al-Quran saya juga mesti hafal 30 juz Al-Quran atau sedikitnya hafal beberapa juz dalam Al-Quran..??Bukankah laki-laki yang hafal 30 juz Al-quran itu berarti laki-laki yang menurut saya super duper sholeh..?? Bukankah.......
Tapi coba lihat saya sekarang ini...masih jauh dari hafal 30 juz Al-Quran, satu juz pun belum yah... saya sekarang ini mungkin tidak sebaik dan sesholehah yang ayah atau orang lain lihat, saya sekarang ini justru merasa lebih buruk dari kemarin, ayah.. begitu banyak yang tidak kau ketahui tentang anakmu ini selama aku merantau menuntut ilmu seperti yang kau inginkan..ayah..begitu banyak yang berubah dari anakmu ini setelah aku melihat dunia luar yang dulu tidak pernah aku lihat dan rasakan saat bersamamu, ayah.. betapa susahnya hidup sendiri di rantau dengan godaan dunia yang semakin lama semakin sulit untukku elakkan.
Ayah..dalam sisa2 keimananku ini, aku juga sering merasa goyah dan terkadang ingin seperti yang lain yang bebas menikmati masa mudanya dalam hura2 dunia..ayah..terkadang aku juga ingin seperti gadis2 yang lain yang mempunyai kekasih hati yang selalu ada untukku, tahukah engkau ayah, aku juga pernah merasakan apa yang dinamakan cinta, cinta yang aku tahu datang tidak pada waktunya, lalu aku merasakan manisnya juga pahitnya dikemudian. Ayah, karena kekecewaan yang disebabkan oleh cinta itulah, akupun sempat tidak percaya lagi dengan cinta, dan tahukah engkau aku sempat berniat untuk membalaskan rasa kecewaku.. Oh..ayah lihatlah begitu buruknya niatku...
Ayah.. tapi untungnya Allah selalu baik padaku, Ia selalu menolongku, dan membawaku untuk tidak melakukan hal2 yang tidak semestinya aku lakukan. Dan aku kini, alhamdulillah masih mampu bertahan dengan sisa-sisa keimanan yang aku miliki, meski sampai detik ini aku belum lebih baik dari kemarin.
Ya.. Allah selalu baik pada hambaNYa, lagi-lagi saya diingatkan lewat sms dari ayah itu, itu berarti Allah menginginkan saya berubah menjadi lebih baik lagi. Selain itu, saya yakin bahwa ayah saya pasti menginginkan mimpinya itu terwujud, setidaknya mendekati terwujud, itu berarti juga ayah saya menginginkan anaknya berubah menjadi lebih baik lagi, sehingga nantinya saya bisa mendapatkan seorang pendamping hidup yang lebih baik pula. Amiiinnn...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar