beginilah kami..
cuma saling dekat,
saling menatap sejenak,
saling sayang meski tak terungkap,
seiring sejalan meski tak berpegangan..
kadang berlari dan terhenti..
kadang melambat dan beristirahat..
saling meninggalkan jejak..
kemudian menutupinya dengan langkah masing-masing
atau membiarkannya tertiup angin, musnah..
tapi tetap tahu kemana masing-masing dari kami melangkah..
Timur, selatan.. Barat, utara..
Tak perlu kompas, peta atau secanggih GPS..
cuma perlu intuisi pemberianNya
tiupan angin dengan bisikannya
satu senti jejak yang tertinggal di pasir
satu molekul pengharum tubuh yang menguap di udara
cuma indera dan alam yang mampu bersinergi untuk kami..
agar sama-sama tahu, kemana lagi arah menyuruh kami melangkah..
meski terbentang jarak yang tak perlu satuan untuk menunjukkan betapa jauhnya kami,
tapi kami percaya, kami selalu ada..
untuk bersama disuatu masa
meski entah untuk apa, dan sebagai apa..
cuma perlu interaksi, agar tak bosan disepanjang perjalanan yang melelahkan
berceloteh ringan, demi mencairkan kebekuan yang menggigilkan jiwa dan menciutkan hati
kala rindu datang tak terperi..
atau bila perlu sebuah diskusi alot, yang meski tak juga bertemu solusinya, tapi cukup untuk mengasah sudut pikir yang sempat usang karena tak terpakai..
kami, atau tepatnya aku, cuma ingin itu..
detik ini masih menginginkan waktu itu..
nafas ini masih menginginkan udara itu..
mata ini masih menginginkan cahaya itu
telinga ini masih menginginkan suara itu..
dan hati ini, masih menginginkan getar kala itu..
aku yang masih menginginkan kamu,
lalu menjadi kami..
sebagai apapun itu..
cuma itu.
1 komentar:
C I N T A
sebanyak apapun takkan habis untaian kalimat untuk menggambarkan segala tentang rasa ini.
nice blog...aku follow ya mba, salam knl ya
Posting Komentar