Senin, 11 Januari 2010

pintu

seorang teman pernah berujar pada saya, saat saya memutuskan untuk menuntaskan sesuatu yang dianggap seseorang sebagai 'permainan'. teman saya berujar begini.."jangan terpaku pada satu pintu yang tertutup, sampai kamu mengabaikan pintu2 lain yang terbuka untukmu.."

lalu saat itu saya bukannya berpikir pada pintu2 lain, yang terlintas di benak saya hanyalah bagaimana agar saya tak lagi menengok ke arah pintu dan menikmati tempat saya berada.. toh disini juga banyak yang indah..

yah.. berteori, berjanji pada diri sendiri, itu mudah.. tapi realita selalu membuat saya seolah menjilat ludah saya kembali,. apa yang saya rasa, apa yang saya punya, tetap masih bersisa..

selalu tak pernah menjadi hal yang mudah..
mengabaikan pintu yang tertutup dan mencoba sedikit saja melirik pada pintu yang terbuka dengan lebarnya dan melihat apa yang ada di dalamnya, siapa tahu lebih baik..
pintu yang tertutup, jelas lebih menantang untuk diketahui, apa sebab ia tertutup, bisakah ia diketuk atau bahkan dibuka dengan paksa,...

jadi, jangan paksa saya untuk tak kembali melirik pada pintu yang tertutup itu..
dan berdo'a, mudah-mudahan saja sang pemilik lupa menguncinya..

haha,..

1 komentar:

SeNjA mengatakan...

selamat pagi,catatab yg menarik mba ^_^

benar,pintu yg tertutup lebih menarik memang dibanding yg terbuka yg kadang sudah bisa kita lihat isinya tanpa susah payah membukannya hehe....

Related Posts with Thumbnails