Jumat, 25 Desember 2009
cinta mengajarkan segalanya..
saat dengannya aku diajari menangis..
dan saat denganmu aku diajari memaki..
DAMN!!!
memang tidak semanis seseorang yang selalu kau kagumi, aku begini adanya..
tapi setidaknya aku tidak selemah dulu, tidak lantas mengekspresikan semuanya dengan sebutir air mata, meski ia hanya diam2 menetes dalam hati.
belajar memaki, belajar menerima kenyataan bahwa kau tidak selalu baik adanya, belajar (sesekali) membenci dirimu, dan mulai belajar.. mencintaimu apa adanya..
baiklah.. akhirnya aku akui rasa yang akhir2 ini mendominasi sebagian besar isi hatiku adalah..
cinta.
apalagi kalau bukan itu..
karena saat mengungkapkan kebencianku terhadapmu,, seorang kawan lantas bernyanyi:
cinta.. tak kumengerti, sekarang ingin.. esok tak ingin..(Cinta. Warna)
ohh.. jadi ini yang namanya cinta..
(pura-pura baru tahu..heu)
cinta.. yang tak kuinginkan kedatangannya.. tapi ia datang begitu saja tanpa permisi pada si empunya..
cinta.. yang lagi-lagi menghadapkanku pada kenyataan yang sama seperti dulu..dan aku hanya bisa bilang: de ja vu..
cinta.. yang lagi-lagi membuat cintaku padanya sedikit meluruh (sangat menyesali keadaan ini), yang sebenarnya tak sepatutnya terjadi.
cinta.. yang membuatku hanya merasakan tawar yang dingin, saat mendengar kau mengagumi yang lain.
cinta.. yang membuatku hampir saja merelakan semuanya.. dirimu, membiarkan jejakmu terhapus.. tapi kau malah kembali, dan membuatku semakin tak ingin melepasmu..
cinta.. yang membuatku memaki (sesuatu yang tak pernah kulakukan dulu padanya) saat lagi-lagi kau menyebut tentang yang lain..
cinta.. yang saat tahu dirimu seperti itu, tapi aku masih dengan yakinnya menyebutmu.. masa depanku.
cinta.. yang membuatku tak bisa menganggapmu seperti sebuah baju di etalase toko yang tidak juga kubeli, dan saat baju itu lenyap karena lebih dulu dibeli orang lain,, aku harus mengikhlaskannya..
tidak bisa,, karena kamu bukan baju,,..
cinta.. yang membuatku belajar untuk nothing to lose, seperti saran seorang kawan.. dan aku tahu itu tidak mudah,..
cinta.. yang membuatku belajar banyak hal, memaki, membenci, mencintai, juga mengikhlaskan.. dan jika suatu hal yang tidak kuharapkan terjadi di kemudian hari.. setidaknya aku telah mendapatkan banyak hal tersebut,..
maka cinta (dan kamu) yang banyak ajari aku sesuatu.
terima kasih cinta..:)
Selasa, 08 Desember 2009
satu raga
pernah kupuja sang purnama
dengan janjinya mencumbui angkasa
yang kala itu menghitam pekat
dan tak setitik pun cahaya menaburinya..
lalu purnama kuajak bicara
tentang luka dan bahagia
tentang harapan dan cinta
tentang dosa dan doa
purnama balik bertanya
"ingin sampai kapan aku menemanimu bicara?
menjadikanmu makhluk yang begitu memuja malamnya
juga aku,, yang mengindahkan segenap malam-malammu"
katanya lagi: aku disini untukmu.
ah..tapi kukira purnama hanya bercanda
karna kini yang terjadi, ia mulai sibuk dengan titahnya bersama makhluk malam lainnya
dan takkan selamanya ia ada.
ia pun pergi, berganti sabit yang kini menghiasi sisa malam-malamku
pada hitungan waktu, yang kuresapi menit demi menitnya.
ah..tapi tak apa.
sabit dan purnama pun masih satu raga.
dan aku tetap bisa menikmatinya..
untuk...
mengagumi semesta
Senin, 07 Desember 2009
kisi jendela
pada sebuah kisi jendela..
pandanganku mengabur
membentuk lelehan serupa butir embun
turun..
terdesak oleh berbagai macam emosi
yang mengelabui diri
pada sebuah kisi jendela..
yang kini patah-patah
bergoyang serupa diguncang gempa
gempa yang tak lain terjadi..
sebab patahan emosi hati.
pada sebuah kisi jendela..
yang bentuknya tak lagi sama
terperangkap bayang sesosok ksatria di dalamnya
yang perlahan hadir..
menghentikan lelehan yang terus mengalir..
hingga mengering,
dan kisi jendela..
kini kembali pada bentuknya semula.
pada sebuah kisi jendela..
yang kini berdiri kokoh.
tetap dengan bayangan ksatria di sana..
dan bisaku cuma..
memandanginya..
...
sampai waktuku tiba
untuk pergi...
dan meninggalkannya.
Sabtu, 14 November 2009
childish
kenapa saya menulis tentang ini. sebenarnya hanya ingin sedikit bercerita, tentang saya yang tiba-tiba saja menjadi sangat sedih karena satu hal yang saya anggap kecil sekarang, tapi berefek besar sama seperti ketika saya masih kanak-kanak dulu.
cuma karena keluarga saya yang datang ke kota bandung untuk menghadiri pernikahan saudara dan tidak jadi mengunjungi saya setelahnya (meskipun di tempat undangan itu kami sempat bertemu), air mata tiba-tiba saja mengambang dan perasaan yang sama seperti dulu ketika saya merasa tidak dianggap oleh orang tua saya itu muncul. hiks.. saya pikir sudah sebesar ini, sudah berbagai persoalan orang dewasa saya hadapi, tapi cuma karena persoalan seperti itu, ekspresi saya jauh dari yang namanya orang dewasa.
ya, itulah saya, yang mungkin juga dialami oleh kebanyakan dari kita. jiwa kanak-kanak tidak akan pernah mati dalam diri kita. sedewasa apapun kita, setua apapun umur kita.
dan kita, cuma tinggal bersedia untuk sesekali mengekspresikan jiwa kanak-kanak itu. gak masalah koq, selama itu masih wajar adanya. jadi, setelah keluarga saya pulang, saya menangis sejadi-jadinya seperti anak kecil, cuma karena mereka yang tidak jadi mengunjungi saya. huaahuahuahuahuaaaaaaaa..
hidup childish.. ^0^
Rabu, 11 November 2009
mengatur nafas
setelah sekian lama, akhirnya saya berenang juga. seingat saya, hampir dua tahun yang lalu terakhir kali saya berenang. sangat rindu bermain dan memainkan air (^_^).
sebelumnya, saya sempatkan melemaskan otot barang 2-3 menit. tapi, saya yakin itu kurang. karena kebiasaan buruk saya yang tidak pernah berolahraga, saya yakin itu sedikitnya berpengaruh terhadap kesiapan tubuh saya untuk malakukan aktivitas olah raga dalam air. dan benar saja, baru masuk ke dalam air, begitu terasa perbedaannya.
yang pertama kali saya rasakan adalah: nafas saya sangat berat saat bagian tubuh dari leher ke bawah masuk ke dalam air. saya tanya yang lain, ternyata mereka tidak merasakan. sangat berat, seperti habis lari 15 menit. dan ketika saya mengangkat tubuh saya sampai bagian dada tidak masuk ke dalam air, nafas saya kembali normal. dan begitu seterusnya. tapi saya pasrah, dan efeknya adalah saya hanya kuat berenang tidak lebih dari satu jam.
mengatur nafas. itu yang penting saya lakukan. sebagai seorang yang menderita penyakit asma, sudah semestinya saya melakukan kebiasaan mengatur nafas dengan berbagai cara. bisa dengan olah raga, atau sekedar meditasi (olah nafas) kecil yang bisa membiasakan nafas saya menghembus secara teratur. memang, kalau untuk penyakit asma yang saya derita tidak terlalu sering kambuh seperti sebelumnya, tapi efek yang akan sangat terasa jika saya mengabaikan masalah ini adalah saya mudah kehabisan nafas saat melakukan kegiatan-kegiatan berat atau yang memerlukan nafas ekstra. ya contohnya seperti olah raga renang ini.
segala sesuatunya memang harus dpersiapkan, sekecil apapun itu. niatnya ingin olah raga, tapi karena kondisi tubuh saya sudah lama tidak dibiasakan untuk olah raga, yang ada malah badan saya sakit semua dan nafas saya yang jadi sedikit sesak. padahal, kata dokter olah raga renang ini bisa jadi terapi penyembuhan bagi penderita asma (sesak nafas). eh, yang terjadi pada saya saat ini justru sebaliknya.. hehe.
cuma perlu lebih sering olah raga dan mengatur nafas saja saya pikir. agar saya bisa lebih menikmati hobi ini dengan puas. atau lebih tepatnya saya bisa menyukseskan program diet yang sedang saya jelaskan..(hehe..=P), dan syukur2 bisa menyembuhkan penyakit asma yang saya derita... amiin.
dan karena mengatur nafas itu penting, maka sebelum tidur saya coba untuk melakukan meditasi ringan.
nafas saya menjadi sangat teratur dan...
tidur... zZZzzZZzzZZzz...(-.-)
Sabtu, 07 November 2009
Beginilah kami
beginilah kami..
cuma saling dekat,
saling menatap sejenak,
saling sayang meski tak terungkap,
seiring sejalan meski tak berpegangan..
kadang berlari dan terhenti..
kadang melambat dan beristirahat..
saling meninggalkan jejak..
kemudian menutupinya dengan langkah masing-masing
atau membiarkannya tertiup angin, musnah..
tapi tetap tahu kemana masing-masing dari kami melangkah..
Timur, selatan.. Barat, utara..
Tak perlu kompas, peta atau secanggih GPS..
cuma perlu intuisi pemberianNya
tiupan angin dengan bisikannya
satu senti jejak yang tertinggal di pasir
satu molekul pengharum tubuh yang menguap di udara
cuma indera dan alam yang mampu bersinergi untuk kami..
agar sama-sama tahu, kemana lagi arah menyuruh kami melangkah..
meski terbentang jarak yang tak perlu satuan untuk menunjukkan betapa jauhnya kami,
tapi kami percaya, kami selalu ada..
untuk bersama disuatu masa
meski entah untuk apa, dan sebagai apa..
cuma perlu interaksi, agar tak bosan disepanjang perjalanan yang melelahkan
berceloteh ringan, demi mencairkan kebekuan yang menggigilkan jiwa dan menciutkan hati
kala rindu datang tak terperi..
atau bila perlu sebuah diskusi alot, yang meski tak juga bertemu solusinya, tapi cukup untuk mengasah sudut pikir yang sempat usang karena tak terpakai..
kami, atau tepatnya aku, cuma ingin itu..
detik ini masih menginginkan waktu itu..
nafas ini masih menginginkan udara itu..
mata ini masih menginginkan cahaya itu
telinga ini masih menginginkan suara itu..
dan hati ini, masih menginginkan getar kala itu..
aku yang masih menginginkan kamu,
lalu menjadi kami..
sebagai apapun itu..
cuma itu.
Kamis, 05 November 2009
akhirnya
memasuki dunia baru yang lebih 'liar', memasuki 'hutan' yang sebenarnya, menjadi seekor 'macan' atau cuma seekor 'kambing'.
meski di saat-saat terakhir, aku harus kembali menelan pahit kenyataan, menyadari kembali kebodohan yang aku lakukan yang menyebabkan aku 'terjebak' pada situasi 'ini'
akhirnya..aku berhasil...aku berhasil melewatinya..
ya..! aku berhasil !
kau lihat..kalian lihat..
aku berhasil!
dan terima kasih untukMu..
dengan segala pelajaran 'manis' ini.
akan kusimpan rasa ini.. hingga saat tak lagi ada rasa yang bisa kukecap, ini bisa menjadi energi terakhir sebagai bekal untuk melanjutkan perjalanan hidupku.
Minggu, 18 Oktober 2009
menegangkan
Senang, sekaligus sedih. Tapi juga bangga, atau malah kecewa. Yang terakhir itu, semoga tidak akan ada. Tidak ada penyesalan, karena semua pasti berbuah hikmah. Diam menunggu, melangkah perlahan hingga tergesa berlari untuk meraihnya. Akhirnya sebentar lagi semua itu akan kuakhiri. Berganti yang baru, lebih berat bisa jadi, tapi bekal itu semoga cukup, dengan segala yang kukecap, segala yang kuisap, segala yang kulahap. Pengalaman adalah guru terbaik untuk mengajarkan semuanya.
Kini tinggal bersama yang baru, dengan tidak melupakan yang lama, masih akan kusimpan, selamanya, tempatmu tak akan tergantikan, tetap disitu. Semua, semua yang berarti dan menemaniku hingga detik ini. Akan terus kukenang, kunikmati, kusajikan kala diam dan senyap menyergap. Kamu akan terus kurindu, hingga kenangan ini terputus oleh waktu yang tak lagi berdetak.
Tetaplah disampingku, meski jarak memisahkan raga. Aku percaya kau, dia, kalian akan selalu mengawasiku. Menjagaku, mengingatkanku, mengangkatku lagi kala terjatuh. Membuat mentari tetap tersenyum meski aku terlambat menyapanya, membuat senja tetap indah meski tak kutemani kepulangannya, membuat langit tetap gelap meski tak lagi kulukis dengan hitam, membuat bintang tetap pada tempatnya meski bumi terus berputar.
Maka, jangan bosan melihatku, menyapaku, mendengarkanku, atau sekedar duduk menemaniku yang hanya ingin diam. Temani aku selalu disaat-saat menegangkan ataupun santai.
dan kali ini pun, saat menegangkan di tiga minggu kedepan, kupinta doa'mu, biarkan semesta tahu, mendengar dan ikut mengaminkan.
di ketegangan yang setiap detiknya harus kutelan dengan sabar, sudilah kau untuk tenangi aku. Demi sebuah cita-cita luhur dan mimpi yang ingin segera kubangunkan dari tidur panjangnya. Demi dunia yang ingin kuubah, kubuat lebih cantik dan kembali baik seperti bagaimana ia dulu diciptakan untuk memberi rasa aman bagi manusia.
Maka sudilah, memberi ketenangan disaat-saat menegangkan, untuk tiga minggu kedepan dan seterusnya.
Rabu, 14 Oktober 2009
RONTOK
Dan Alhamdulillah, cukup dalam beberapa hari saja treatment itu manjur membuat helai-helai rambutku lebih kuat dari sebelumnya.
Ternyata, cuma pakai shampoo koq.. Heuheu..
Cuma butuh satu botol shampoo khusus treatment rambut rontok saja, bahkan belum habis satu botol penuh, hari demi hari ketahanan akar rambutku semakin meningkat dalam menopang helai demi helainya. Kali ini tidak ada lagi pemandangan beratus-ratus helai rambut memenuhi lantai kamarku setiap bangun tidur. Atau pemandangan menyedihkan saat melepas gulungan rambutku yang rontok ikut mengalir masuk ke dalam pembuangan air setiap kali mencucinya. Dan tidak perlu lagi menyentuhnya dengan sangat hati-hati saat akan mengikatnya. Semoga kali ini, dengan dijambak-jambak sekalipun, ia akan tetap bertahan pada tempatnya dengan semestinya.
Trus.. pake shampoo apa sih, koq sampe segitu ampuhnya..
Ada dehh.. kalo eik sebut merknya, ntar disangka promosi lageehh.. hehehehehhhh…
Yang pasti, satu pelajaran yang bisa diambil dari kisah ini (meskipun sedikit gak nyambung) adalah…
Rontoknya rambut bukan karena keseringan ditutupin (baca: pake kerudung) ! Tapi karena shampoo yang anda pilih ternyata tidak cocok untuk jenis rambut anda.
Simpel aja ternyata.. ^_^
dan bagi yang merasa senasib dan sepenanggungan..
Selamat mengatasi rambut rontok anda..!^_^
Minggu, 04 Oktober 2009
Rasa baru..
Rasa apel, strawberry, orange, chocolate, mocca, vanila, deelel.
Tapi rasa chocolate, tetap yang paling gw banget..! Dan gak akan pernah tergantikan.
Ngomong-ngomong tentang coklat, sedikit mau berbagi tentang kenapa saya begitu menggilai coklat. Susu coklat, eskrim coklat, dan coklat dalam berbagai olahannya. Karena coklat itu...
Diperkenalkan pertama kali oleh Hernán Cortés seorang penjelajah asal Spanyol pada tahun 1528 di Eropa setelah melakukan penjelajahan di benua Amerika. Saat berada di Amerika Tengah ia sempat disuguhi coklat panas oleh suku Aztek yang telah mengkonsumsi coklat ini sejak 600 tahun SM.
Berasal dari biji kakao yang difermentasi dan dikeringkan, kemudian diolah menjadi coklat batangan yang bisa digunakan sebagai bahan dasar produk coklat lainnya. Pada coklat yang biasa kita makan, mengandung 25-35 persen lemak dan 50 persen gula.
Memiliki 800 lebih senyawa, yang beberapa diantaranya merupakan senyawa yang baik untuk tubuh kita. Mengandung Polyphenolic yaitu suatu grup senyawa yang terdiri dari senyawa flavonoid dan catechins yang berfungsi sebagai antioksidan dan mencegah berbagai penyakit dalam pembuluh darah.
Dan sejuta manfaat lainnya tentang cokelat. Makanya, daripada terjebak dalam 'rasa' lama yang bikin mood gak enak selama berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan kemarin, mending nikmatin rasa cokelat yang gak pernah gagal membuat mood saya membaik setiap kali memakannya.
Cokelat..cokelat.. 'rasa' yang menyelamatkan 'hidup'ku.
Dan selamat datang 'rasa' baru.
Sabtu, 03 Oktober 2009
Terima Kasih
Tuhan Maha Benar, sekian masa Ia mengingatkanku, tapi selalu saja peringatan itu terabaikan. Kini, kau turut mengingatkanku dengan cara yang mungkin tak pernah kau sadari. Tuhan cinta aku. Maka hingga saat ini pun, Ia tak memberi izin siapapun menempati satu ruang hati ini, termasuk kamu. Meski satu sisi hati yang lain menginginkannya..
Tapi sudahlah, toh sebenarnya ini sudah menjadi makanan keseharianku. Vitamin untuk jiwaku. Beginilah caraNya menguatkanku, dengan memberikan satu masalah yang sama yang menjadi titik kelemahanku, terus menerus hingga Ia tahu jiwaku telah cukup tertempa kuat, hingga aku lulus dalam ujian ini dan siap melewati tahapan selanjutnya.
Maka, biar kuhadiahkan dua buah mata pisau untuk kita sama-sama membunuh rasa ini, meski kita berbeda dalam merasakannya, meski berbeda dalam wujudnya.
Maka biarkan jiwa kita lepas, seperti burung yang bebas hinggap pada dahan manapun untuk berteduh, tanpa ada sedikit pun kecenderungan untuk memilih dahan-dahan yang bukan tempatnya. Biarkan insting dari Tuhan yang membimbingnya. Untuk lepas..
Hingga.....
Hmmphh...
Tak ada lagi yang bisa kuungkap..
hanya
Terima kasih..
sadar.. takkan pernah bisa melupakan semua ini, tapi semoga bisa menjadi kenangan manis sekaligus pelajaran berharga untukku.
dan untukmu..
berlarilah semakin kencang.. Allah bersamamu.
Selasa, 29 September 2009
kesatria penunggang kuda
baru sadar, saat seseorang menyadarkan, saya baru saja hilang kesadaran..
lama sekali..
hampir 3 tahun aku belajar menapakinya, mulai dari merangkak hingga hampir bisa berlari, kemudian mencoba mendakinya, meski sulit dan berkali-kali terjatuh aku terus berjuang, setidaknya untuk menguatkan kakiku, agar bisa mendaki lebih tinggi lagi..
tapi, semua usaha itu hampir saja sia-sia (jika tidak ingin dibilang musnah). Cuma karena satu kilau di kaki dunia yang begitu menggoda, ohh... aku yang tak pernah melihat indah kilau itu perlahan-lahan menghentikan segala usaha, dengan sebuah alasan 'beristirahat sejenak' aku pun turun dan menghampirinya..
kilau itu bernama cinta..
Tapi naas, kesenangan yang aku dapatkan berbuah keteguhanku yang sedikit demi sedikit mulai luntur, pertahanan yang sedikit demi sedikit mulai goyah lalu hancur dan ketidakmampuanku berlari apalagi mendaki untuk meraihnya kembali. Aku kini tersungkur, bersama sayatan hati dan kelumpuhan jiwa yang membuat jarakku semakin jauh dari puncak itu.
Kini, semuanya seperti harus mulai dari nol lagi. Belajar merangkak lagi, menguatkan kaki lagi, mencoba berlari dan mendaki dengan sisa tenaga dan tubuh yang tak sesempurna dahulu, sambil terus mengobati sayatan hati dan kembali menguatkan jiwa agar tak perlu ada kilau2 indah menggoda lainnya yang perlu kusinggahi.
Lalu dia..
Yang datang dan ikut memberiku kesadaran pun harus segera kulewati, jika tak ingin menyebutnya kilau indah yang menggoda, tidak..! dia terlalu baik untuk kusebut itu. Bagiku, dia hanya kesatria penunggang kuda yang memberiku cambuk, lalu menyadarkanku untuk kembali berlari, sebab peperangan belumlah usai. Berlari bukan untuk sembunyi, tapi menyiapkan bekal untuk menghancurkan segala berhala dunia yang telah lama bersemayam dalam jiwaku.
Lalu pergilah.. jika tak ingin kilaumu melemahkan semangatku..
Teruslah berperang hingga kemenangan menghampirimu. Demikian juga aku.
Dan aku tahu kau disana, tetap melihatku. (Semoga)
Terima kasih untuk semuanya.. kesatria penunggang kuda.. :)
Semoga Allah senantiasa memberkahi dan memberi keselamatan padamu.
Sabtu, 19 September 2009
Kemenangan yang tak terayakan..
Kali ini, aku (lagi-lagi) hanya ingin mencurahkan rasa yang berbeda dari sebagian yang lainnya. Bahagia. Mungkin itu yang dirasa oleh kebanyakan yang lain. Bahagia menyambut hari raya setelah satu bulan menahan haus dan dahaga. Bahagia merayakan hari raya dengan berkumpul bersama keluarga. Bahagia memakai baju dan sepatu baru, serta berbagai hal yang menjadikan hari raya pantas dirayakan dengan bahagia. Dan aku tentu mengalami hal yang sama. Tapi, tiba-tiba jauh disudut ruang kecil terdalam hatiku, ada yang berbisik.."Selamat..anda kalah telak !". Lalu, masih pantaskah aku berbahagia..?
Merayakan hari kemenangan sudah sepantasnya dilakukan oleh orang2 yang menang.., bagi yang kalah.. adakah kata ikut merayakannya??. Terlalu kejam memang jika jawabannya adalah tidak ada. Tapi, terlalu aneh juga jika jawabannya adalah ada. Karena, hari kemenangan hanya untuk yang MENANG !
Sayangnya, aku kalah telak!
Lalu, pantaskah aku merayakan hari kemenangan esok ..??
Semoga masih ada waktu, untuk berbalik menyerang, dan merebut kembali panji itu.
Lalu MENANG !
Jumat, 11 September 2009
Benang Kusut
Benang Kusut.
Seperti benang kusut, berbagai persoalan yang terjadi dalam diri saya. Bukan tanpa sengaja, saya sadar bahwa semuanya diakibatkan oleh diri saya sendiri. Kelalaian saya dalam mengatasi masalah yang selalu menunda dan menganggap entang satu persoalan adalah penyebabnya.
Hal lain, yang juga menyebabkan kekusutan itu adalah satu hal yang selalu saya anggap penting yang menyebabkan saya mengenyampingkan banyak hal lain yang mestinya jauh lebih diprioritaskan. Satu hal itu terlalu banyak menyita perhatian saya, hingga kadang masalah lain yang lebih penting menjadi terlupakan. Padahal, satu hal itu bisa saja dengan mudah saya atasi jika saja saya bisa lebih memberdayakan logika daripada perasaan.
Satu hal itu adalah masalah rasa. Menurut saya, masalah rasa adalah masalah yang tidak perlu diselesaikan, tapi cukup dilupakan. Tentunya itu tidak berlaku bagi semua masalah rasa, hanya beberapa saja. Tapi, saya yakin, untuk masalah rasa yang satu itu, saya hanya butuh energy untuk mengalihkan segala perhatian saya ke hal-hal yang lebih penting dan lebih bermanfaat untuk diri saya.
Saya tidak bisa membiarkan benang itu terus kusut, karena jika saya ingin menyatukannya dengan benang-benang yang baru, maka benang-benang baru tersebut akan ikut kusut karena terus tertarik dalam kumparannya. Benang kusut itu butuh diurai kembali, meski membutuhkan energy yang lebih besar dari biasanya dan waktu yang lebih lama dari sebelumnya. Ini penting, demi kebaikan kehidupan saya kedepannya.
Satu janji dan harapan saya.
Semoga, benang-benang tersebut dapat cepat kembali terurai dengan sebagaimana mestinya.
Amin.
Selasa, 08 September 2009
Kembali lagi
Rasanya aneh, setelah bertahun-tahun gak ketemu, pada satu waktu dipertemukan kembali dalam satu moment yang sangat biasa, tapi berefek menjadi sangat tidak biasa.
Gak aneh sebenarnya, ada hal-hal yang tidak pernah bisa dicerna oleh pikiran manusia yang kemudian terjadi dan dialami oleh kita. Banyak contohnya, gak akan saya uraikan satu persatu. Hmm... intinya, semua bisa terjadi. Nothing is imposible.
Seperti ini contohnya, mungkin akan terdengar picisan dan mellow. Saya jatuh cinta. heeeuuuu... Tapi, wajar kan. Toh sekuat apapun saya, saya tetaplah manusia, tetap wanita, punya hati, punya rasa. Kalau di tulisan2 sebelumnya saya sering menuangkan perasaan yang menunjukkan betapa saya ingin melawan rasa itu, kali ini.. biarkanlah semuanya berjalan apa adanya. Seperti air yang mengalir, air yang tenang dengan arus yang kecil, semoga.
Pertanyaannya, kemanakah rasa ini akan bermuara, pada laut yang tepatkah, atau lagi-lagi saya salah alamat, berlabuh pada dermaga yang salah..?? Tidak ingin lagi banyak berspekulasi, saya mendapat saran dari seorang teman agar saya lekas mendapat kejelasan dengan menanyakan langsung pada orang yang saya harapkan menjadi laut saya itu, apakah.. dia juga mencintai saya ?
TApi, ahh...tidak-tidak, itu bukan saya. Saya sudah pernah melakukan kesalahan, dan tidak ingin seperti keledai yang jatuh lagi kelubang yang sama, maka saya tidak akan mengulangi kesalahan tersebut. Lagi-lagi, biarkan.. biarkan semua berjalan apa adanya, meski tanpa usaha yang berarti, saya yakin semua pasti ada hasilnya, meski itu bukan hasil yang saya harapkan.
Cuma berdoa pada Tuhan, semoga kali ini, segalanya tidak lagi sia-sia.
Senin, 10 Agustus 2009
H.A.T.I
Kamis, 23 Juli 2009
Mau Kemana C.I.N.T.A ?
Tanyaku pada sesuatu..
Yang dulu tersimpan begitu rapi di sudut paling dalam hatiku
Tersembunyi dan terkunci mati
Yang kemudian seseorang memaksanya keluar
Padahal wujudnya barulah seekor ulat
Belum juga ia berpupa
Apalagi menjadi seekor kupu2 yang kuat
Mau kemana...?
Tanyaku lagi pada sesuatu..
Yang kemudian menggeliat tak kuat
Saat seseorang yang memaksanya keluar menyakitinya
Menaburinya garam..Perih..
Lalu ia mengkerut..mengering..lalu
Mau kemana...?
Tak bosan kubertanya pada sesuatu..
Yang kemudian bangkit dari kematiannya
Menjadi spesies baru yang telah kusisipkan gen tahan dalam jiwa barunya
Dan ia pun hanya tersenyum..
Mau kemana...?
Tanyaku pada C.I.N.T.A
Lalu ia menjawab :
Aku akan pergi..
Aku protes :
Jangan pergi..!!! aku takkan sanggup hidup tanpamu..!
Untuk apa kau pergi, membuat hidupku rapuh lagi ? Itu yang kau inginkan ?
Dan lagi-lagi, dengan tersenyum ia menjawab :
Aku pergi untuk BERMETAMORFOSIS..
Dengan itu, aku akan membuatmu LEBIH KUAT.
Maka pintaku hanya satu :
Cepat kembali..
C.I.N.T.A..
Rabu, 01 Juli 2009
Makna Citra Bagi Hidup Seseorang
Sejak kecil ia dibesarkan dengan keluarga dan lingkungan yang secara halus membentuknya menjadi seseorang yang sempurna dan sesuai harapan keluarganya. Terlebih, kedua orang tuanya cukup terpandang dikalangan masyarakat sekitar tempat tinggalnya. Alhasil, hingga beranjak remaja, ia tumbuh sebagai seorang diri dengan citra positif tanpa pernah menikmati kenakalan-kenakalan wajar khas remaja seusianya. Jadilah ia bak seorang putri. Voilaa...
Sampai akhir remaja, kehidupannya berjalan mulus, meski terkadang kerikil2 kecil menghadang, namun ia masih bisa melewatinya dan tanpa mengganggu citra dirinya. Hingga tibalah waktu dimana batu2 yang lebih besar mulai menghadang dan mulai sedikit menodai citra dirinya.
Tapi lagi-lagi, Tuhan berbaik hati padanya, ia masih diselamatkan dari keterpurukan citra diri dan keluarganya. Tuhan memperingatkan sesuatu meski dengan cara yang tidak mengenakan. Tapi, yang ia pikirkan saat itu hanyalah prasangka bahwa Tuhan menolong manusia dengan berbagai cara, dan bagaimanapun caranya haruslah disyukuri karena itu semua bagian dari skenarioNya untuk menunjukkan yang terbaik dalam hidupnya.
Akan tetapi layaknya sebuah roda, kehidupan ini selalu berputar. Beranjak dewasa, ia dihadapkan pada dunia yang sebenarnya, bukan lagi hanya di lingkungan 'istana' tempat ia tinggal, tapi lebih luas dimana semua orang dengan berbagai citra mengelilinginya. Ia, yang selama hidup belum pernah merasakan 'hidup' di dunia 'sebenarnya' itu pun menjadi gamang. Melihat orang2 dengan berbagai citra yang dimiliki terkadang membuatnya ingin memiliki citra yang sama. Ia juga sempat berpikir dan menyesal akan pembentukan citranya dahulu yang tidak melibatkan dirinya. Ia hanya tau jadi, tanpa pernah mengerti alasan mengapa harus begini dan mengapa harus begitu. Hingga pada suatu saat ia sampai pada satu kesimpulan dimana ia tidak ingin lagi selalu terbebani citra keluarga yang telah sedemikian rupa membentuk citra dirinya, yang membuatnya terkadang sulit menemukan dan mengerti siapa dirinya sebenarnya.
Dan kini, cuma satu keinginannya, membentuk kembali citra diri sesuai dengan keadaan dirinya yang sebenar2nya, tanpa perlu terbebani citra siapapun dan terpengaruhi oleh apapun, juga dengan tidak merusak atau menodai citra orang yang telah begitu berjasa padanya.
Semoga saja keinginan itu tidak ketinggian.
Begitu pintanya.
Amiinn..
Sabtu, 13 Juni 2009
Atas nama Cinta, Karya dan Citra.
Dan di saat termehek-mehek sok dramatis itu saya berhasil melahirkan karya fenomenal (preeett..) diiringi pujian dan lemparan sepatu :P, ini dia karyanya :
Judul : Apa nama rasa ini...
Jika saja aku sudah pernah merasakan cinta
Jika saja aku sudah pernah merasakan luka
Maka apa nama rasa ini..
Jika saja aku sudah setengah mati membunuh rasa ini
Hingga membuatku tak lagi bisa merasakan cinta
Hingga membuatku tak lagi bisa merasakan luka
Maka apa nama rasa yang kini hadir kembali
Jika saja aku mengerti akan cinta
Jika saja aku mengerti akan luka
Maka akankah aku mengerti rasa ini...
Rasa yang kembali membutakan cinta
Rasa yang kembali menggoreskan luka
Dan kini..
Yang kusadari hanyalah..
Rasa ini tak juga mau pergi..
sumpe ya.. itu nulisnya dengan hati berdarah-darah dan mata berkaca-mata, hehe..., walaupun terkesan lebay dan semakin menunjukan " betapa rapuhnya aku ", yah setidaknya banyak yang suka dan memuji karya saya itu(silakan muntah lagi...bebaslah) .
Setelah mem-post tulisan hati yang sedang gundah gulana itu d facebook dan saya tag ke beberapa teman saya, satu persatu komentar dan pujian (hueekks) bermunculan..., ini dia beberapa diantaranya :
danit > temen kuliah : nice note's mams..
fitrie> temen kuliah : Aku tau rasa di paragraf 2.. "Resisten" karena sudah kebal akan cinta dan luka..Tuch khan qiez, teori hama berlaku di hidup lu..!! Lu sich, masuk hama n penyakit tumbuhan.. (hahaha, ga ngerti gw juga apa..!!) Tapi.. aku yakin, comment dari aku buat kamu itulah Pelangi..... hehehe...
Dhe faney > bakal calon ipar : Ih keren bgt teh.. Neng suka ma tulisan teteh.. Hope we can each other many poem ^_^Keep Smiling Teh.. Krn pelangi selalu ada diujung genangan air pengharapan,... maka ucapkan harapan sebnyk mungkin agar pelangi bs menebarkan warna-warni kbhagian u/ qt semua.
AMIEN YA RAB...
Nb : Rasa itu Namanya... HARAPAN..
Stp kali luka hadir krn cinta,akn ada harapan br u/ membuat qt kembali dpt merasakan cinta wlpun trkadang luka kmbli menggores. Tp harapan itu selalu Ada. Semangat!!
Aniez > temen SMA : no comment 4 that,,, but i like it very much n make me think deeply..
Hoooaaa... habis baca komen2 dr mereka saya jadi lebih terharu dan termehek-mehek, n membuat saya sadar bahwa dibalik kenangan pahit yang kembali mengusik saya itu, berjuta hal manis dan indah berada disekeliling saya yang saya dapatkan dr mereka. Ya, hidup itu terlalu indah, dan amat sangat disayangkan jika harus dilewati dengan selalu mengenang pengalaman pahit yang kita alami dahulu. Karena hidup bukan hanya masa lalu, tapi juga hari ini dan masa depan.
Tapi ada satu komen yang beda dari yang lain, ini dia :
Kiki> temen KKN : nong,mw ngalong ga? qt ngebajigur d grbang nyok!, qt crita2 ttg 'ap nama rasa ini' he2..
Sumpah.. tu orang bener2 pengertian banget dehhh, disaat autis n hati gundah gulana, dia datang menawarkan angin segar, dia n saya tahu bahwa kami sama-sama menyukai malam, jadi hal yang paling tepat untuk meredakan keresahan hati saya saat itu adalah dengan berjalan-jalan menikmati malam. Dan tahukan anda jam berapa saat itu?, tepat jam 9 malam, dan baru berakhir 2 jam setelahnya..
Selama menikmati malam, sambil menikmati serabi enhai di suatu tempat yang lumayan sepi, kami berdiskusi banyak hal, awalnya saya benar2 malas untuk kembali membahas masalah saya itu, tapi... tanpa sadar.. akhirnyacmengalirlah pembicaraan mengenai masalah itu..
Setelah menjelaskan panjang lebar akan maksud saya menulis dan mempostingkan karya itu ke facebook, saatnya teman saya memberikan komentarnya. Dia bilang, bahwa apa yang baru saja saya lakukan itu, bisa jadi menunjukan bahwa diri saya kurang perhatian dan kecenderungan ingin meraih simpati dari orang lain. Ouuw... sebegitunyakah efek curhat tentang masalah2 qt di dunia maya..???
Ya Allah.. koq bisa ya..??, hmm.. ternyata ada benarnya juga, saya baru nyadar bahwa apa yang selama ini sering saya bagi (share) di dunia maya (terutama facebook), entah itu status, note, ataupun komen, kebanyakan menunjukan kelemahan saya, seperti saat saya sedang dirundung masalah atau saat saya sedang sedih. Dan ternyata itu bisa dinilai sebagai salah satu usaha untuk meraih simpati orang lain dan sebuah usaha untuk mengeksiskan dirinya.
Eniwei, meskipun agak sedikit menohok, tapi saya rasa diskusi kami saat itu memberikan banyak pelajaran yang berarti untuk saya, seperti :
Terakhir,trims untuk semua pihak yang terlibat dalam pengalaman saya yang luar biasa ini. Dan sebenarnya tak perlu ada yang saya sesali atas semua yang terjadi, karena dibalik itu semua, tersimpan banyak hikmah dan pelajaran yang akan semakin mendewasakan saya.
Yah, mungkin terkesan agak lebay.. tapi itulah cinta, saat manis maupun pahitnya dapat melahirkan karya dan memberikan citra pada setiap orang yang merasakannya.
Atas nama Cinta, Karya dan Citra. ^_^
Sabtu, 30 Mei 2009
Menulis dengan hati...atau Menulis dalam hati ??
Baru saja beberapa saat yang lalu, saya membaca postingan menarik dari blog mba dewi lestari yang judulnya "Nge-blog : Perjalanan panjang dengan hati" - dimana beberapa kalimat terakhirnya berbunyi " Menulislah dengan hati". Lho, koq saya malah bingung ya dengan arti dari kalimat itu, bukannya kalo menulis itu pake pulpen, pensil dan alat tulis lainnya, ato kalo mo lebih hi-tech lagi pake papan kunci (baca : keyboard, he..:P) komputer, laptop, notebook, deelel, ini koq pake hati yah..?? (pura2 bego mode : on :P) hehehe...
Menulis dengan hati (bukan dalam arti sebenarnya, he :P) menurut saya memang kunci utama seseorang bisa lancar dalam menghasilkan tulisan, ditambah dengan teori dan pengetahuan yang dimiliki seputar tulisan yang akan dibuatnya. Tapi koq, saya malah lebih sering mengalami "menulis dalam hati" daripada "menulis dengan hati" ?
Aghhh... gak ngerti kenapa itu bisa sering terjadi dalam diri saya, kadang saya pernah dapat ide untuk menulis, terus saya mulai merangkai kata dan kalimat yang sesuai dengan jalan cerita dari tulisan tersebut dalam hati, tapi sayangnya, ketika saya akan memulai menuliskannya, tiba-tiba saja saya mandeg dan seperti banyak yang hilang dari memori tempat saya menyimpan rangkaian kata dan kalimat untuk isi tulisan saya, sehingga saya kembali harus memutar otak mencari kata atau kalimat yang pas untuk menjelaskan maksud tulisan saya tersebut. Mungkin terkesan agak lebay, tapi kenyataannya memang seperti itulah yang sering saya alami.
Seperti saat ini, saya tiba-tiba mandeg dan bingung harus nulis apalagi, padahal di otak dan hati saya masih banyak yang ingin saya sampaikan mengenai masalah ini. Cuma..., ya itu... saya baru bisa menulis dalam hati, dan masih harus banyak belajar cara menulis dengan hati.
Sabtu, 23 Mei 2009
Dua minggu yang istimewa
Semuanya harus disyukuri, begitu juga dengan sakit. Begitu banyak hikmah dari adanya sakit yang kita alami. Salah satunya adalah dengan begitu saya bisa pulang dengan sebebas-bebasnya, dan selama dua minggu tidak memikirkan berbagai urusan kampus yang semakin lama semakin menakutkan itu (lebay!!)hoho...
Semuanya harus disyukuri, karena dengan adanya sakit ini, Ortu saya jd lebih merhatiin anaknya yang paling cantik ini. Bukan berarti selama ini ga merhatiin sihh..tp lebih tepatnya saya yang merasa haus perhatian dari mereka, ini mungkin dikarenakan syndrom duapuluh yang membuat saya ingin mendapat perhatian lebih dari seseorang, dan karna hal itu ga saya dapatkan dari seorang..."ehmm", jadinya paling gampang memintanya sama keluarga sendiri.
Alhasil, dua minggu berleha-leha di rumah bak seorang putri.
Mau makan, diambilin.
Mau mandi, disekain.
Mau makan yang special, dibeliin.
POkonya, dua minggu itu jadi minggu2 yang sangat berharga dalam hidup saya haha... (lebay lagi!!)
Senin, 04 Mei 2009
B A L O N a.k.a. Bakal Calon...*_T
Kenapa setelah nerima sms dari ayah, saya jadi sering memikirkan tentang masa depan "itu" yah..?? Hal yang dulu memang sering saya lakukan, tapi itu dulu..saat syndrome menjelang 20 menyerang, syndrome dimana saya lagi ngebet2nya pengen nikah..(huekss..jd eneg ngingetnya)hehe... dan sekarang setelah berbagai hal dan peristiwa terjadi dalam hidup saya yang memberikan saya begitu banyak pelajaran, pikiran itu hilang dengan sendirinya, atau lebih tepatnya sengaja saya usir agar tidak mengganggu stabilitas emosi saya.
Sekarang setelah pesan dari ayah saya terima yang meskipun cuma sekedar mimpi ayah tapi saya yakin itu pula keinginan ayah untuk masa depan saya nantinya, saya jadi kepikiran lagi tentang satu kata indah tapi beratnya minta ampun yaitu ...M E N I K A H, buat nulisnya aja saya mesti menghabiskan energi lebih dibandingkan menuliskan kata lainnya (yaiyalah pake capslock plus spasi tiap hurufnya..:P).
Saya jadi kepikiran tentang siapa calon pendamping hidup saya nantinya, saya jadi inget lagi sama seseorang yang dulu pernah saya cintai setengah mati dan akhirnya pergi begitu saja meninggalkan saya dan lebih memilih teman saya sendiri (hueekks..lebih eneg lagi kalo inget ini), saya jadi ingat beberapa laki-laki yang sedang atau pernah dekat secara personal dengan saya, juga beberapa orang yang memiliki kepribadian yang sangat pas dengan kriteria pasangan hidup yang saya tetapkan. Tapi, setelah berusaha lebih dari sekedar mengingat, menimbang juga mencocokan, dari beberapa makhluk yang bernama laki-laki yang ada dalam list bakal calon pasangan saya itu, sayangnya belum ada satupun yang benar-benar pas dan cocok untuk saya saat ini.
Bukan..bukan berarti saya pasang standar terlalu tinggi, enggaklah..saya juga tau dirilah.. cuma saya rasa dalam hal ini saya complicated banget orangnya, yah..emang untuk saat ini, saya bener2 belum nemu aja yang pas.. ada aja yang ga sinkron.
Misal, laki-laki yang secara fisik enak dipandang, cerdas, mandiri, punya visi hidup yang bagus, sempet deket n ngerasa dekeeeettt bgt hmmm...yahh...sempat membuat luluh diriku dengan perhatian2nya itu, ternyata eh ternyata setelah saya melakukan hal bodoh dengan mengungkapkan perasaan suka sama dia, dia pergi gitu ajah sama orang yang jelas2 temen deket (saat itu) saya, patah hatilah saya dan dengan serta merta saya mencoratnya dari list balon pasangan hidup saya. Trus, giliran ada yang suka sama saya dan dengan bodoh dan pedenya bilang saya calon istrinya, eh ternyata cuma seorang playboy cap kabah, upsss sorii.. saya terpaksa nyebut dia demikian, karena ya..dia bertopeng seorang yang tahu agama (a.k.a alim) tapi tebar pesona sama banyak perempuan, saya yakin ini bukan kali pertamanya dia bilang calon istri ke setiap cewe yang dia suka.. ga usah ribet2, dari pertama saya ngeliat dia aja, dia udah memunculkan image yang negatif tentang seorang laki-laki dimata saya, kalo yang ini ga pernah masuk kedalam list balon saya, cuma sekedar numpang lewat..
Kalo yang lainnya..?? hmm... kalo yang ini lain lagi ceritanya, disaat saya patah hati dan banyak kecewa dengan laki-laki yang terlihat baik dari luar tapi menyimpan kebusukan dibaliknya, saya sempat mengharapkan untuk bertemu dengan seseorang yang sedikit terlihat agak bandel dari luar tapi dibalik tampang bandelnya itu ia banyak memiliki hal positif dalam hidupnya, atau setidaknya ia memiliki pandangan hidup yang lebih positif dari orang kebanyakan. Dan...foila..orang itu datang, tiba-tiba, dan asalnya sangat jauh dari perkiraan saya selama ini. Tahukah anda darimana ia berasal..?? heyy.. dia temen SD saya yang dulunya super duper bandelnya minta ampuuunnn!!!, oh my god..dan pertama kali ketemu lagi setelah bertahun2 lamanya itu, dia masih aja kaya dulu..bandel!! setidaknya dari tampangnya. Dan setelah pertemuan pertama itu, dia lumayan intens menghubungi saya, singkatnya hubungan kami jadi lumayan dekat. Yah..dia datang pada saat yang tepat, saat dimana saya hampir frustasi dengan kekecewaan yang saya alami sebelumnya, saat itu saya menjadi benar2 autis, dan dorongan untuk melakukan hal "gila dan aneh" benar2 kuat. Salah satu hal 'gila' yang saya lakukan saat itu adalah membiarkan dia masuk kedalam permainan hidup saya, ya saya anggap saat itu hubungan saya dengannya tidak lebih dari sekedar permainan. Sekedar permainan, pemikiran itulah yang masih saya pertahankan untuk saat ini, karena selain saya tidak pernah melihat hal lain yang lebih serius dari sekedar permainan yang ia tawarkan ini, saya juga lagi-lagi tidak menemukan kesinkronan antara karakter, kepribadian serta visi hidup yang ia miliki dengan kriteria yang saya tetapkan.
OK, untungnya saat dia mencoba untuk memasuki hati saya lebih dalam lagi, saya selalu berhasil mengabaikannya, dan tetap terus mencari "balon" yang tepat itu.
Pencarian "balon" terus berlanjut, kali ini saya hampir menemukan seseorang yang lumayan pas dengan kriteria saya, tapi... giliran ada yang pas, eh...orang itu malah terkesan dingin dengan saya dan ga mau kenal lebih dengan saya. Cukup ah..dulu saya pernah maksa2 buat deket sama orang yang malah bikin sakit akhirnya, makanya sekarang saya ga ngoyo untuk deket sama orang itu, let it flow.. ajah, tapi...saking let it flownya, jd terkesan ga ada hasilnya. hehe^^
Yah pada intinya, mungkin saya memang belum waktunya menemukan "balon" itu, suatu saat semoga saya bisa mewujudkan mimpi ayah saya dan memenuhi harapannya dengan mendapatkan seorang pendamping yang tepat..amiinn..
Mungkin ada yang berminat mendaftar ??? hahaha...^_^
Minggu, 03 Mei 2009
Dalam keharuan...
Saya jelas amat sangat kaget dan terharu mendengarnya, kaget karena selama ini ayah belum pernah membicarakan masalah jodoh dengan saya, atau lebih tepatnya belum pernah menanyakan kapan saya akan menikah dan sederet pertanyaan tentang pernikahan lainnya. Dan tiba-tiba saja ayah memimpikan tentang saya, tentang laki-laki yang akan menjadi imam saya, yang katanya hafal 30 juz Al-Quran..hiks.. betapa terharunya saya mendengarnya.
Saya terharu, karena begitu mulia dan indahnya mimpi ayah saya itu, tapi di sisi lain saya merasa....entahlah..merasa mimpi itu terlalu berat untuk diwujudkan. Bukankah jika kita ingin mendapatkan pasangan yang baik kita harus baik pula, bukankah laki-laki yang baik untuk wanita yang baik dan sebaliknya, bukankah jika saya ingin mendapatkan seorang suami yang hafal 30 juz Al-Quran saya juga mesti hafal 30 juz Al-Quran atau sedikitnya hafal beberapa juz dalam Al-Quran..??Bukankah laki-laki yang hafal 30 juz Al-quran itu berarti laki-laki yang menurut saya super duper sholeh..?? Bukankah.......
Tapi coba lihat saya sekarang ini...masih jauh dari hafal 30 juz Al-Quran, satu juz pun belum yah... saya sekarang ini mungkin tidak sebaik dan sesholehah yang ayah atau orang lain lihat, saya sekarang ini justru merasa lebih buruk dari kemarin, ayah.. begitu banyak yang tidak kau ketahui tentang anakmu ini selama aku merantau menuntut ilmu seperti yang kau inginkan..ayah..begitu banyak yang berubah dari anakmu ini setelah aku melihat dunia luar yang dulu tidak pernah aku lihat dan rasakan saat bersamamu, ayah.. betapa susahnya hidup sendiri di rantau dengan godaan dunia yang semakin lama semakin sulit untukku elakkan.
Ayah..dalam sisa2 keimananku ini, aku juga sering merasa goyah dan terkadang ingin seperti yang lain yang bebas menikmati masa mudanya dalam hura2 dunia..ayah..terkadang aku juga ingin seperti gadis2 yang lain yang mempunyai kekasih hati yang selalu ada untukku, tahukah engkau ayah, aku juga pernah merasakan apa yang dinamakan cinta, cinta yang aku tahu datang tidak pada waktunya, lalu aku merasakan manisnya juga pahitnya dikemudian. Ayah, karena kekecewaan yang disebabkan oleh cinta itulah, akupun sempat tidak percaya lagi dengan cinta, dan tahukah engkau aku sempat berniat untuk membalaskan rasa kecewaku.. Oh..ayah lihatlah begitu buruknya niatku...
Ayah.. tapi untungnya Allah selalu baik padaku, Ia selalu menolongku, dan membawaku untuk tidak melakukan hal2 yang tidak semestinya aku lakukan. Dan aku kini, alhamdulillah masih mampu bertahan dengan sisa-sisa keimanan yang aku miliki, meski sampai detik ini aku belum lebih baik dari kemarin.
Ya.. Allah selalu baik pada hambaNYa, lagi-lagi saya diingatkan lewat sms dari ayah itu, itu berarti Allah menginginkan saya berubah menjadi lebih baik lagi. Selain itu, saya yakin bahwa ayah saya pasti menginginkan mimpinya itu terwujud, setidaknya mendekati terwujud, itu berarti juga ayah saya menginginkan anaknya berubah menjadi lebih baik lagi, sehingga nantinya saya bisa mendapatkan seorang pendamping hidup yang lebih baik pula. Amiiinnn...
Sabtu, 04 April 2009
Mati suri...
maksudnya, lagi bener2 bosen dan males untuk ngapa2in. Kalo di bioskop ada film mati suri yang kata temen saya " anjrit.. serem banget, film paling serem dari semua film horor yang pernah gue tonton", tapi kalo mati surinya versi saya ini bener2 ngeboringin, ga ada serem2nya dan ga ada rame2nya, pokoknya bingung mesti ngapain..
Sebenernya banyak yang harus saya lakukan dan selesaikan, ya tapi gitu..lagi-lagi saya benci banget buat bilang kalo saya lg maless buat ngerjain semuanya, entahlah.. bener2 ga mood untuk menyelesaikan semua yang seharusnya saya selesaikan.
Biasanya kalo udah kaya gini, saya jadi kaya orang autis yang bengong ga jelas, buka2 hp dan nyoba buat sms orang yang aneh2, atau malah kadang saya suka berfikir duh kayanya enak deh kalo punya pacar, kalo lagi bosen gini bisa ilang bosennya dengan ketemu atau sekedar ngobrol bareng dia.. Tapi ups, saya buru2 mengusir pikiran2 ga banget itu, yah kalo dilihat sekilas pcaran tuh emang enaknya kaya gitu, tapi saya tetep ngerasa ga bisa menjalaninya karena beberapa faktor yang mungkin lain kali akan saya ceritakan disini.
Tadinya saya pikir apa yang saya alami ini bener2 aneh dan mungkin ga semua orang bisa ngerti. Tapi, ternyata banyak juga yang juga sedang ataupun pernah mengalaminya, beberapa dari temen saya bilang kalo perasaan kaya gitu biasanya melanda pada sebagian mahasiswa yang beranjak pada tahun terakhir kuliahnya dan menyerang pada sebagian aktivis mahasiswa yang udah ga aktif lagi, yang artinya kesibukannya udah bener2 berkurang, maksudnya yang tadinya jadi mahasiswa supersibuk di kampus sekarang jadi mahasiswa yang bener2 ga punya kesibukan. Dampaknya, bikin orang yang ngalamin itu jadi kebawa malessss lesss lesss karena ngerasa punya waktu banyak untuk mengerjakan semua tugas2 yang mesti dikerjain dan berleha2 sampai akhirnya tugas tersebut diambang deadline dan kelimpungan ngerjain pada sisa2 waktu yang dimilikinya menjelang deadline tersebut. Haha..ribet, pokoknya super ribet kalo kejadiannya udah kaya gitu.
Lagi-lagi masalah yang jadi kunci utamanya adalah manajemen waktu dan disiplin, mungkin itu yang belum bisa saya lakukan dan lagi-lagi kata2 ini sudah bertahun2 lamanya saya ucapkan, yang artinya saya sudah bertekad dari dahulu untuk bisa memanage waktu dan disiplin dalam hidup saya, tapi hasilnya ya begini-gini saja. Buktinya sekarang...saya masih sempat2nya posting padahal saya mesti menyortir soal untuk acara cerdas cermat senin besok. HUfffhh
Senin, 23 Maret 2009
hidup di dunia maya itu...
Masalah nyaman dan gak nyaman sebetulnya bukan karena online atau offlinenya, tapi lebih karena kecanduan atau ketergantungan saya akan internet. Maksudnya gini, contohnya seperti setiap saya pulang dari kampus hal pertama yang saya lakukan adalah nyalain laptop, nyolokin kabel LAN dan langsung menjelajah dunia maya. Satu sisi, saya kadang ngerasa sangat nyaman dengan hidup seperti itu, di dunia maya saya bisa menemukan dan mendapatkan apa saja, mendapatkan sesuatu yang tidak bisa saya dapatkan di kehidupan nyata, tapi di satu sisi ketidaknyamanan pun datang karena saya menjadi sangat ketergantungan dengan kenyamanan itu.
Karena ketergantungan itulah, banyak hal lain yang menjadi terbengkalai dan telat untuk diselesaikan. Padahal, seringnya yang saya lakukan di dunia maya juga tidak terlalu penting (kadang cuma buka facebook, e-mail, download lagu, dll). Dan hal itu juga jadi merubah kebiasaan saya. Dulu saya sering baca buku dan bisa menghabiskan beberapa novel dalam satu minggu, tapi sekarang saya jadi malas baca buku dan lebih memilih surfing or browsing di internet. Kebiasaan baca buku saya menjadi tidak seperti dulu, kalau dulu biasanya saya bisa langsung membaca habis satu buku cerita dalam satu atau dua hari saja, tapi sekarang, saya jadi lebih sering menunda2 menghabiskan bacaan saya tersebut, salah satunya dikarenakan kecanduan saya dalam menjelajah dunia maya. Dan masih banyak 'kebodohan2' lain yang saya lakukan akibat efek ketergantungan dunia maya itu.
Tapi untungnya, akhirnya saya tersadarkan dengan keadaan yang menjebak ini.Ternyata kenyamanan yang saya dapatkan ini hanya semu, sesemu dunia maya yang saya jelajahi itu. Keadaan sebenarnya, banyak dampak negatif yang diakibatkan oleh ketergantungan saya akan dunia maya ini.
Hmm, Saya baru aja dapat kata2 bagus yang menjadi pencerahan buat saya, "yang nikmat itu adalah yang serba terbatas". Maksudnya apabila saya bisa lebih membatasi penggunaan internet, mungkin fasilitas tersebut bisa lebih bermanfaat buat saya. Contohnya hanya online pada saat dibutuhkan seperti saat perlu cari bahan buat tugas kuliah, perlu periksa e-mail, perlu buka facebook, perlu posting di blog, dan saat perlu2 lainnya. Dengan begitu saya menjadi tidak sering membuang waktu dan kesempatan yang sebenarnya bisa saya manfaatkan untuk mengerjakan hal lain yang lebih penting ketimbang menjelajahi dunia maya tanpa tujuan tertentu.
Semoga dengan adanya tulisan yang saya buat ini, bisa menjadi media pengingat buat saya, kalau sewaktu2 autis saya mulai kambuh (mulai ketergantungan lagi dengan internet), yah setidaknya saya gak mau kan menjilat ludah sendiri dengan menuliskan semua ini tapi ternyata saya masih terjebak pada ketergantungan saya akan internet ini. Dan mulai saat ini, semoga saya bisa lebih memanfaatkan fasilitas internet ini dengan benar, dengan menggunakannya hanya pada saat2 diperlukan saja. doakan ya teman2 ^^...
Minggu, 22 Maret 2009
disuatu senja bersama mereka..
Memandang langit senja..bersama mereka, melihat sinar matahari yang menyeruak dari balik awan yang menutupinya, indah.., seindah sore itu, bersama mereka...
Tak lama setelahnya, pelangi yang samar terlihat dari balik awan putih di langit itu, indah...seindah sore itu, bersama mereka...
Kami berjalan, menyusuri jalan kehidupan yang penuh dengan petualangan. Ya..berpetualang, terus mencari jawaban dari pertanyaan tentang siapa diri kita ? Dan akan menjadi apa kita nantinya ?
Sepanjang perjalanan, kami terkadang kelelahan, kami pun pernah tersandung, terpeleset hingga terjatuh pada sebuah lubang, dan terkadang kami pun terlalu lelah untuk bangkit dan melanjutkan perjalanan kembali. Tapi kami sadar, tidak ada waktu untuk berlama-lama dalam kelelahan, padahal sebetulnya energi yang kami punya masih cukup untuk setidaknya sampai pada persimpangan jalan dimana kami dapat berhenti untuk beristirahat. Dan tentunya pada persimpangan itu, kami bisa kembali mendapatkan energi untuk melanjutkan perjalanan. Lalu kami bangkit, dan terus berjalan.
Bersama mereka, meski kita tak selalu bersama, selalu cukup memberiku energi kembali untuk meneruskan perjalananku. Perjalanan yang aku sendiri tak tahu kapan akan berakhir. Perjalanan yang akan menentukan siapa diri kita dan akan menjadi apa diri kita nantinya.
Bersama mereka, meski tak selalu bersama, selalu cukup untuk menghadirkan tawa saat luka menganga, selalu cukup untuk menghadirkan bahagia meski duka tercipta, dan selalu cukup untuk menyadarkanku saat kegilaan ini terlalu lama mendera.
Bersama mereka, meski tak selalu bersama, selalu cukup membuatku merasa ada, selalu cukup membuatku menjadi diriku apa adanya, dan selalu cukup membuatku bangga dengan apa yang kupunya.
Terima kasih telah menemaniku menikmati senja bersama.. melihat hadirnya pelangi dan terbenamnya matahari.
Terima kasih telah menerima aku apa adanya, menerima kegilaanku dan menyadarkanku jika aku terlalu larut dalam kegilaan ini...
Dan yang pastinya, terima kasih udah mau gila bareng sama aku..haha..
Minggu, 18 Januari 2009
saat itu...
saat pagi terselimuti awan kelabu..
aku dilema karenanya
saat mentari tak kunjung bangun dari peraduannya..
aku juga sendiri menunggunya
saat hujan turun..
aku disini rasakan luka yang sama
saat pelangi cerahi langit sore hari..
akupun ceria bersamanya
saat bintang taburi malam..
aku bahagia melihatnya
saat purnama terangi langit malam ini..
aku lihat senyummu disana
sekelumit cerita dari bus damri jurusan dipati ukur-jatinangor..
peluh mengucur..
silau menerpa dari kaca bus..
perjalanan dipatiukur-jatinangor..
bagi penumpang sebagian, berarti mimpi indah ditengah tidur pulasnya, bagi sebagian yang lainnya, berarti penyiksaan karena harus berdiri selama satu setengah jam di dalam bus kota yang penuh sesak, bagiku..berarti saatnya mengumpulkan cerita tentang perjalanan itu sendiri..
di jalan diponegoro..
seorang bapak tua rela menepungi wajahnya dengan bedak, melukis bibir dan pipi dengan lipstik murahan, menebali alis dan menyapu kelopak matanya dengan bubuk hitam dari arang. Kostum kuda lumping telah ia pakai dari subuh tadi. Dengan berbekal musik seadanya, ia berjoget sekenanya dan berjalan melintasi jalanan saat lampu merah, berdiri di depan mobil-mobil yang berhenti, menengadahkan tangannya, berharap seorang dermawan mengulurkan tangan dan memberikan recehan uang. Tapi, satu-dua-tiga mobil ia dekati, tak satupun calon dermawan itu menjadi benar2 dermawan dengan sedikit saja rela membuka jendela mobilnya untuk memberikan uang recehannya pada bapak tua itu. Miris...
di jalan laswi..
seorang nenek duduk dibawah tiang banner sebuah iklan jaringan telepon selular..
pandangannya kosong, air mukanya menyiratkan kepedihan yang dalam dan panjang. Seorang nenek itu nampaknya bernasib sama dengan bapak tua "kuda lumping" itu, menggantungkan nasibnya pada belas kasih orang lain, mengganjal perutnya dengan sesuap nasi yang didapat dari meminta2 pada calon dermawan yang melintasinya. Tapi lagi-lagi tidak ada yang benar2 menjadi dermawan, calon2 dermawan itu hilir mudik saja tanpa peduli pada sang nenek. Miris lagi...
di dalam bis damri...
sekelompok pengamen jalanan membawa sebuah kardus bergambarkan berita yang akhir2 ini memenuhi setiap chanel TV, Palestina..
Tidak seperti pengamen lainnya, sekelompok pengamen itu berusaha menggalang dana untuk membantu para korban kekejaman zionis yahudi di Palestina. Salut..
Kontras bukan..
pengamen saja yang hidupnya masih menggantungkan pada kebaikan hati para calon dermawan masih berusaha untuk membantu saudara2nya (saudara2 kita juga) yang nasibnya lebih buruk dari mereka..
lalu apa kabar dengan kita ?
sang calon dermawan itu.. yang jelas2 bernasib lebih baik dari mereka..
itulah sekelumit cerita yang kudapat dari bus damri jurusan dipati ukur-jatinangor..
lebih baik dari sekedar bermimpi indah ditengah tidur nyenyak dan mengeluh kesal karena harus berdiri selama satu setengah jam dalam bus kota penuh sesak itu..
Selasa, 13 Januari 2009
tentang hujan
tetesan air langit..
gelap saat itu..
penat membuatku
melangkah..
membawa sjuta kenangan
tentang pelangi yang selalu hadir setelah hujanku reda
tentang bulan yang selalu hadir saat gelapku tiba
tentang mentari yang selalu hadir kala malamku pergi
tentang angin..
tentang awan..
tentang air..
sejuta kenangan
tentang kau..
dan kini hujanku
menghapusnya..
ini tentang sebagian tubuhku yang sakit
desing..
panik..
tangis..
peluru..
bom..
asap..
api..
SYAHID!!!
aku disini..
diam..
melihat..
mendengar..
membaca..
termenung..
menangis..
mengecam..
memaki..
lalu
menulis..
ini untukmu..
sebagian tubuhku yang sakit..
semoga bisa sedikit mengobati..
PALESTINA..
Senin, 12 Januari 2009
Gara-gara ulat penggulung daun..
selama perjalanan pulang, bersama my roommate c eceu delih yang cerewet itu, gak lain dan gak bukan.. ya ngebahas soal2 ujian PBL (Problem Based Learning) PTBH itu, hmmm... dari keempat soal yang diberikan, satu soal yang gak terjawab dan yang bikin aku cuma dapet nilai 3,5 (nilai tertinggi 4 kalo kejawab semuanya) adalah soal tentang ulat penggulung daun pisang (duh.. rasanya pengen ikutan ngegulung juga deh kayak tuh ulet..T_T).
karena larut dalam sebuah penyesalan (lebay..deh!!) karena aku gak belajar bahan itu sebelumnya, yang ada selama perjalanan pulang bawaannya ngedumel terus..,tapi..tiba2 aja gak ada angin gak ada hujan my bestfren yang biasanya rada2 oneng (tp smart..hehe biar ga ngamuk tu orang) itu dengan bijaknya mengingatkan..."eh..segalanya harus disyukuri khan qis.."
jesss....berasa disiram air dingin, kalimat c eceu itu merubah rasa penyesalan itu menjadi rasa syukur, syukur untuk apa? ya.. rasa syukur karena sebenarnya kemudahan yang Allah berikan dalam menjawab soal lainnya itu lebih banyak ketimbang kesulitanku dalam menjawab satu soal itu. Dan kalau mau dipikir2 lagi, sebenarnya beruntung banget karena saat itu aku dapat soal yang lumayan mudah, karena OPT (organisme Pengganggu Tumbuhan)nya cukup familiar, dengan gambar gejala yang sudah sering aku lihat (yaiyalah...secara tuh gambar asalnya dari tugas kelompokku) dan yang pasti aku sudah hafal tentang penjelasannya karena berkali2 diulang dikuliah maupun diujian mata kuliah lain.
daripada ngedumel nyesel gak jelas karena gak bisa ngeanalisis satu problem (si ulet nyang suka ngegulung2 itu) yang membuat nilaiku berkurang 0,5 point, lebih baik mensyukuri ke tiga problem OPT lainnya yang alhamdulillah bisa dengan lancarnya aku analisis dan membuat nilaiku bertambah 3 point, ternyata dengan itu lebih menenangkan. Alhamdulillah..
cuma karena si ulat penggulung daun...^_^
Maha Besar Allah dengan segala ciptaanNya..
BUkan sekedar Iseng-iseng
yah.. semoga bisa dimanfaatkan sebaik mungkin sebagai media untuk berekspresi, latihan nulis (practice makes perfect), berbagi informasi, saling mengenal dan berbagai manfaat lainnya.
jadi.. bukan sekedar iseng-iseng..
karena waktu tidak pernah menunggu..(hehe jadi inget iklan shampo..^_^)